Jum'at, 26/04/2024 07:46 WIB

Soal Kontroversi Salam Pancasila, Ini Kata Ketua MPR RI

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo

Jakarta, Jurnas.com - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, kembali menjadi sorotan lantaran mengusulkan ucapan assalamualaikum diganti dengan Salam Pancasila.

Merespon kontroversi itu, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai bahwa usulan itu sebaiknya tidak dipertentangkan. Sebab, bangsa Indonesia terdiri dari beragam agama, etnis dan budaya.

"Hal seperti itu tidak perlu dipertentangkan. Salam apa saja boleh kita sampaikan, yang penting (masih) dalam koridor kebangsaan kita," kata Bamsoet disela - sela Sosialisasi 4 Pilar MPR RI melalui metode Lomba Cerdas Cermat Bagi Komunitas Pemotor (Bikers) di Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Sabtu (22/02/2020).

Menurut Bamsoet, mengucapkan salam  apapun boleh, asal masih sesuai dengan koridor kebangsaan bangsa indonesia.

"Assalamu alaikum oke, Shalom oke, salam sejahtera juga oke. Om swastiastu oke, Namo budaya juga oke. Salam kebajikan juga oke. Jadi salam pancasila bagus juga. Ada juga salam merdeka sebagaimana Bung Karno sampaikan dalam setiap awal kunker dan pembukaan - pembukaan pidatonya," katanya.

"Jadi tidak ada masalah, yang terpenting adalah bahwa kita beragam ragam budaya agama tidak perlu dipertentangkan. Kembali ke diri kita masing masing," sambungnya.

Untuk diketahui, sebelumnya, Ketua BPIP, Yudian Wahyudi, kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial di kalangan publik. Yudian menyarankan agar sebaiknya Assalamualaikum diganti dengan salam Pancasila.

Yudian sempat memperagakan Salam Pancasila ini dalam video yang diunggah di akun Youtube BPIP RI pada 16 Januari 2020. Dalam video, Prof. Hariyono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPIP mengucapkan Salam Pancasila dengan tangan hormat tegak menyamping. Dia juga menjelaskan makna Pancasila, sebagai idiologi Negara Indonesia.

Berikut Salam Pancasila yang disampaikan Hariyono seperti dikutip dari Youtube pada Jumat, 21 Februari 2020.

Salam Pancasila!

Pancasila sebagai sebuah dasar negara mampu mempersatukan berbagai keberagaman yang ada di Indonesia. Itulah yang sering disebut sebagai meja statis, tetapi Pancasila sebagai leistar dinamis.

Yaitu sebagai bintang penuntun bisa memberikan orientasi bangsa Indonesia membangun dirinya dan memajukan bangsanya ke depan. Dan sebagai uraian dari sila-sila dari Pancasila memiliki komitmen kesesuaian antara sila ke satu hingga sila kelima.

Bahwa nasionalisme Indonesia hanya bisa tumbuh di dalam taman sari internasional. Keadilan sosial tidak hanya untuk sekelompok orang, sekelompok golongan. Tetapi, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Salam Pancasila!

KEYWORD :

Bamsoet MPR BPIP Salam Pancasila




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :