Kamis, 25/04/2024 08:04 WIB

Kunjungan Langka Presiden Xi Jinping di Tengah Wabah Virus Corona

Sejak wabah virus menyebar di seluruh negeri dari provinsi Hubei untuk menginfeksi lebih dari 40.000 orang, pemimpin kelahiran 15 Juni 1953 di Beijing, menjauh dari mata publik.

Presiden Tiongkok, Xi Jinping diambil suhunya dengan termometer setelah mengunjungi pasien virus corona pada 10 Februari 2020 (Foto: AFP)

Beijing, Jurnas.com -  Presiden China, Xi Jinping memperingatkan bahwa situasi di Wuhan, masih sangat parah dalam lawatan yang jarang ke staf medis garis depan dan pasien virus corona mematikan.

Xi yang menyebut virus itu sebagai "setan", melakukan kunjungan langka di tengah wabah yang sudah menewaskan lebih dari 1.000 orang untuk bertemu dengan staf medis garis depan di rumah sakit Ditan Beijing, di mana pasien yang terinfeksi sedang dirawat.

Menurut penyiar CCTV negara bagian China, Xi menyebut situasi di Wuhan, pusat wabah masih sangat parah dan mendesak langkah-langkah yang lebih menentukan untuk menahan penyebaran epidemi.

Sejak wabah virus menyebar di seluruh negeri dari provinsi Hubei untuk menginfeksi lebih dari 40.000 orang, pemimpin kelahiran 15 Juni 1953 di Beijing, menjauh dari mata publik.

Ia mempercayakan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok, Li Keqiang untuk memimpin kelompok penanggulangan wabah. Bulan lalu, Li sudah mengunjungi titik nol di Wuhan.

Pada Senin (10/2), Xi mengenakan masker biru dan gaun bedah putih untuk menemui dokter di rumah sakit, mengamati perawatan pasien dan berbicara melalui tautan video ke dokter di Wuhan.

Xi kemudian mengunjungi komunitas perumahan di pusat Beijing untuk menyelidiki dan membimbing upaya untuk mengatasi epidemi tersebut.

CCTV menunjukkan, Xi diambil suhunya dengan termometer inframerah, kemudian berbicara dengan pekerja komunitas dan melambai pada penduduk yang tersenyum sambil bersandar keluar dari jendela apartemen mereka. (Press TV)

 

KEYWORD :

Darurat Virus Corona Presiden China Xi Jinping Provinsi Wuhan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :