Jum'at, 26/04/2024 04:31 WIB

Iran Masih Terbangkan Pesawat ke China

Mahan Airlines meninggalkan Teheran dengan tim dokter penyakit menular dan petugas medis tanggap darurat khusus pada Selasa (4/2) pagi.

China mengonfirmasi kasus kematian akibat virus korona di luar Kota Wuhan (Foto: science news)

Teheran, Jurnas.com - Pemerintah Iran sudah mengirim pesawat untuk mengambil puluhan mahasiswa yang diisolasi di Kota Wuhan, China, pusat penyebaran wabah virus corona.

Penasihat Menteri Kesehatan Iran, Alireza Vahabzadeh mengatakan, maskapai Mahan Airlines meninggalkan Teheran dengan tim dokter penyakit menular dan petugas medis tanggap darurat khusus pada Selasa (4/2) pagi.

Ada 70 siswa Iran di Wuhan. Mereka akan diterbangkan pulang pada Rabu (5/2) dan dikarantina selama 14 hari di rumah sakit khusus di Teheran, kata Vahabzadeh.

Sehari sebelumnya, kepala Pusat Afiliasi untuk Pengendalian Penyakit dari Kementerian Kesehatan dan Pendidikan Medis Iran, Mohammad Mehdi Gouya mengatakan tidak ada siswa Iran di Wuhan yang terjangkit virus corona.

Juru bicara Organisasi Penerbangan Sipil Iran (CAO) Reza Jafarzadeh mengatakan, penerbangan ke China sudah ditangguhkan setelah beberapa anggota parlemen mengeluhkan Mahan Airlines yang terus terbang ke negara Asia.

Jafarzadeh mengatakan kemungkinan penerbangan ke China sedang dilakukan dalam koordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengangkut warga Iran yang tinggal di China dan orang-orang China yang tinggal di Iran.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan kepada timpalannya dari China, Wang Yi bahwa Iran bersedia bekerja sama dengan China untuk memerangi epidemi yang disebabkan virus corona.

Sebelumnya, Negeri Tirai Bambu itu menuduh Amerika Serikat (AS) membuat panik masyarakat global atas virus corona dengan pembatasan perjalanan dan evakuasi.

"Washington secara tak henti-hentinya memproduksi dan menyebarkan kepanikan," kata  juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengatakan kepada wartawan pada Senin.

Chunying mencatat menegaskan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memberi nasehat terhadap pembatasan perdagangan dan perjalanan.

"Justru negara-negara maju seperti AS dengan kemampuan pencegahan epidemi yang kuat dan fasilitas yang telah memimpin dalam memaksakan pembatasan berlebihan yang bertentangan dengan rekomendasi WHO," tambahnya

Duta Besar China untuk perlucutan senjata di Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Li Song, mengatakan komunitas internasional perlu untuk mengobati wabah virus baru secara objektif, adil dan tidak "sengaja membuat kepanikan di antara masyarakat umum.

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, tidak perlu tindakan yang mengganggu perjalanan dan perdagangan internasional dalam upaya menghentikan penyebaran virus.

"Kami menyerukan semua negara untuk mengimplementasikan keputusan yang berbasis bukti dan konsisten," kata Tedros kepada dewan eksekutif WHO.

KEYWORD :

Virus Corona Virus Misterius Alireza Vahabzadeh Kota Wuhan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :