Kamis, 25/04/2024 17:19 WIB

Direksi PLN Jelaskan Arah Kebijakan, Termasuk Soal EBT

PLN akan membangun infrastruktur gas yang masif di titik-titik pembangkit yang selama ini masih meminum BBM berbasis impor 

Wadirut PLN Darmawan Prasodjo (Antara)

Jakarta, Jurnas.com - Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Kementerian BUMN dan Komisaris-Direksi BUMN Bidang Energi dengan Komisi VI DPR-RI, mengangkat masalah penerapan energi baru terbarukan (EBT) di lingkungan BUMN Energi.

RDP yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR-RI Aria Bima itu, setidaknya ada enam anggota Komisi VI yang mengangkat topik penggunaan EBT dan menanyakan kepada PLN soal peta jelan (roadmap) dan rencana PLN ke depan dalam rangka meningkatkan target rasio EBT yang ditargetkan mencapai 23 persen pada tahun 2025.

Sondang Tampubolon, anggota Fraksi PDI Perjuangan mengatakan, PLN sebaiknya memperbesar pembangkit berbasis biodiesel. CPO kita sangat melimpah. CPO bahkan diteliti bisa menjadi bahan bakar pesawat atau avtur .

"Kita adalah produsen CPO terbesar. Harusnya itu dimanfaatkan sebagai bioenergi terbesar. Kita harus bangga dengan pemanfaatan CPO,” kata Sondang, Senin (3/2/2020).

Sementara itu, Hendrik Lewerisa, anggota dari Fraksi Partai Gerindra Hendrik Lewerisa menanggapi, untuk Maluku konteksnya agak berbeda.

“Dengan kondisi di mana Maluku terdiri atas pulau-pulau, galakkan PLTS di pulau-pulau. Apa susahnya membangun dengan panas yang melimpah di sana?” kata Hendrik.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam paparannya mengatakan, Komisaris dan Direksi baru PLN berkomitmen untuk membangun PLN yang mengedepankan Good Corporate Governance. Selain itu, ia mengatakan bahwa tantangan PLN adalah mengubah paradigma dilayani menjadi melayani pelanggan dan masyarakat.

“Kami menekankan pentingnya Good Corporate Governance dalam mengembangkan PLN ke depan sebagai aspek yang penting. Selain itu, perubahan dari kebiasaan dilayani menjadi melayani juga terus kita bangun,” papar Zulkifli.

Terkait pertanyaan dan komentar dari para anggota Komisi VI DPR, Wakil Direktur PLN Darmawan Prasodjo memberikan tanggapan,

“Kami mengapresiasi masukan para anggota Dewan. Ini menjadi pegangan baik untuk membuat PLN bisa lebih maju ke depan. Misalnya bagaimana kita merancang strategi yang cerdas dan mampu melaksanakan secara operasional, termasuk dalam pengembangan EBT,” kata Darmawan.

PLN akan membangun infrastruktur gas yang masif di titik-titik pembangkit yang selama ini masih meminum BBM berbasis impor dan digantikan oleh gas yang berbasis dalam negeri.

Darmawan menambahkan, dalam hal penggunaan EBT, inovasinya sangat maju. Manusia itu berinovasi dari waktu ke waktu. Solar cell atau Photo Voltaic misalnya, harganya sekarang makin terjangkau. Jika dulu sekitar 10 sen, sekarang PLN menggandeng Masdar dari Uni Arab Emirat bisa dicapai harga sekitar 5,8 sen dolar.

Sementara itu, untuk meningkatkan kinerja korporasi, Darmawan menjelaskan, jika PLN sedang melakukan reassesment, bagaimana meningkatkan efisiensi, melakukan regional balancing. Kita sedang mencari aspek keandalan dan keekonomian.

KEYWORD :

BUMN PLN EBT Zulkifli Zaini Darmawan Prasodjo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :