Senin, 29/04/2024 06:26 WIB

Ayatollah Khamenei Ungkap Peristiwa Unik Setelah Pembunuhan Jenderal Soleimani

Peristiwa baru-baru ini setelah Amerika Serikat (AS) membunuh komandan Iran adalah peristiwa unik dalam sejarah.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (Kantor Pemimpin Tertinggi Iran via AP)

Teheran, Jurnas.com - Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan peristiwa baru-baru ini setelah Amerika Serikat (AS) membunuh komandan Iran adalah peristiwa unik dalam sejarah.

Ayatollah Khamenei membuat pernyataan itu dalam sebuah pesan pada pertemuan Perhimpunan Pelajar Islam di Eropa yang ke-54, dibacakan di Wina pada Sabtu (25/1).

"Tahun ini, pertemuan Anda diadakan di tengah-tengah peristiwa penting, yang masing-masing merupakan tanda keagungan dan kredibilitas Iran Islam dan negara revolusionernya," kata Ayatollah Khamenei.

"Kemartiran, pertunjukkan kekuatan militer, kehadiran rakyat yang tak tertandingi, semangat dan tekad kuat pemuda, bersama ribuan asosiasi yang aktif di bidang sains dan teknologi, serta pendekatan keagamaan dan spiritual yang berlaku di antara sebagian besar kaum muda di seluruh negeri, semuanya menandakan munculnya fenomena unik di dunia - sebuah fenomena yang dapat memiliki efek mendalam dan menentukan pada masa depan sejarah," sambungnya.

"Langkah kedua Revolusi Islam, dengan rahmat Tuhan, harus mampu membawa fenomena ini dengan sempurna dan menghasilkan buah," tambahnya.

Ayatollah Khamenei melanjutkan, semua harapan tertuju pada pemuda yang berpengetahuan, terpelajar, dan setia dalam gerakan penting terseub dan bisa menjadi salah satu dari mereka yang terpilih dalam sejarah.

Pesan tahun ini datang setelah AS membunuh komandan anti-teror paling terkemuka di Timur Tengah Jenderal Qassem Soleimani dan rekannya Abu Mahdi al-Muhandis.

Tindakan teroris tersebut mendorong puluhan juta di Irak, Iran, India, Pakistan dan di tempat lain untuk turun ke jalan dan melampiaskan kemarahan mereka pada Washington

Warga Iran ternyata dalam jumlah yang tak tertandingi dalam sejarahnya untuk menghormati komandan karismatik dan menyerukan balas dendam. Negeri Para Mullah menggempur dua pangkalan militer AS di Irak dengan tendangan voli berpandu presisi yang mengirimkan riak ke seluruh dunia.

Ayatollah Khamenei mengatakan pembalasan itu hanya tamparan. "Yang penting adalah bahwa kehadiran Amerika yang bersemangat di wilayah itu harus berakhir," katanya.

Ayatollah Khamenei mengatakan pembunuhan AS Jenderal Soleimani melayani Revolusi Islam. "Musuh merasa terhina dalam menghadapi kemuliaan ini meskipun mereka mungkin berusaha menyembunyikannya," katanya.

KEYWORD :

Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei Qassem Soleimani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :