Sabtu, 27/04/2024 04:32 WIB

IPW: Tahun Depan Pasar Properti Bakal Bangkit

Pergerakan pasar properti dan perumahan mengalami tekanan hampir selama enam tahun terakhir, sejak kenaikan pasar properti yang luar biasa pada periode 2009-2012

Ilustrasi Properti (Istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Trihangda menilai fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat dengan inflasi masih terjaga. Karena itu pasar properti ke depan diperkirakan bakal bangkit, setelah lebih dari lima tahun mengalami pelemahan.

Ali Tranghanda menjelaskan, pergerakan pasar properti dan perumahan mengalami tekanan hampir selama enam tahun terakhir, sejak kenaikan pasar properti yang luar biasa pada periode 2009-2012.

Tahun 2018 para pelaku pasar harus dihadapkan pada kondisi psikologis yang mengganggu di tengah konstelasi politik yang membuat pasar cenderung untuk wait and see. Hal ini membuat pergerakan naik siklus pasar properti relatif menjadi tersendat.

Memasuki tahun 2019, isu politik relatif mereda. Pergerakan pasar properti mulai terjadi di segmen yang merupakan real demand.

Analisis Indonesia Property Watch menggambarkan penurunan tinggi penjualan justru terjadi di segmen atas di atas Rp1 miliar. Sedangkan segmen di bawah itu terus mengalami peningkatan.

Kondisi-kondisi ini memaksa para pengembang untuk dapat memainkan strategi yang lebih mumpuni dengan pendekatan pasar yang baik untuk menghindari market mismatch. Menembus batas-batas pasar dengan inovasi dan kreativitas untuk dapat bertahan dan tidak terhempas dari persaingan pasar.

"Sementara itu di sisi lain, perkembangan zaman menuntut para pengembang untuk lebih melek teknologi dengan perkembangan era digital yang luar biasa pesat di tengah era revolusi 4.0 saat ini,” ujar Ali Tranghanda.

Lebih lanjut, Ali Tranghanda, mengatakan, fundamental ekonomi dengan perkiraan pertumbuhan di kisaran 4,9 persen hingga 5,1 persen tahun 2019, inflasi 3,28 persen di pertengahan 2019 yang terus terjaga, serta diturunkannya suku bunga BI-7DRRR ke level 5,0 persen pada Oktober lalu membuat pasar properti berpotensi untuk kembali bangkit.

"Belum lagi investment grade yang diberikan S&P, Moodys, dan Fitch membuat pasar Indonesia sangat prospektif. Dengan kata lain, pembangunan infrastruktur masih akan terus berlangsung,” kata Ali Tranghanda.

 

KEYWORD :

Properti Indonesia Property Watch Ali Trihangda




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :