Sabtu, 27/04/2024 00:54 WIB

200 pon Plastik Ditemukan Dalam Perut Paus

Para ilmuwan mengungkapkan keprihatinan yang lebih besar tentang polusi laut setelah lebih dari 200 pon plastik ditemukan di dalam perut paus sperma

Penemuan ikan paus yang terdampar di perairan Wakatobi (Foto: Instagram/Natgeo)

Jakarta, Jurnas.com - Para ilmuwan mengungkapkan keprihatinan yang lebih besar tentang polusi laut setelah lebih dari 200 pon plastik ditemukan di dalam perut paus, sperma yang ditemukan mati di pantai Skotlandia minggu lalu.

Sebuah necropsy pada mamalia pelagis menemukan 220 pon sampah manusia - termasuk tali, bagian jaring ikan dan puing-puing plastik lainnya.

Paus muda seberat 22 ton itu ditemukan di tepi Harris, sebuah pulau Hebridean di lepas pantai Skotlandia barat laut. Skema Untaian Hewan Laut Skotlandia, yang menyelidiki kematian ikan paus dan lumba-lumba, melakukan necropsy.

"Pada saat kami sampai di sana sudah mati selama 48 jam dan hampir sebagian besar isi perutnya keluar dari samping ketika kami menancapkan pisau di dalamnya," tulis kelompok itu dalam posting Facebook dilansir UPI.

"Hewan seukuran ini terisolasi dengan baik sehingga meskipun suhu di luar nyaris tidak membeku, mereka tidak dingin dan karenanya terurai dengan sangat cepat," tambahnya.

Kelompok tersebut menyebutjan bahwa ada banyak jenis sampah yang tertelan ikan paus itu sebelum akhirnya meninggal.

"Dalam perut paus ini kira-kira 220 pon puing-puing laut - seluruh jajaran plastik termasuk bagian jaring, bundel tali, gelas plastik, tas, sarung tangan, tali pengepakan dan pipa," sebutnya.

"Semua bahan ini ada di bola besar di perut dan beberapa di antaranya tampak seperti sudah ada di sana selama beberapa waktu," tambahnya.

SMASS mengatakan tidak menemukan bukti bahwa plastik di perut paus merupakan faktor penyebabnya.

"Jumlah plastik di perut ini tetap mengerikan, pasti mengganggu pencernaan, dan berfungsi untuk menunjukkan, lagi-lagi, bahaya yang ditimbulkan oleh sampah laut dan kehilangan atau terbuangnya alat tangkap dapat menyebabkan kehidupan laut," katanya.

"Kami mencari lebih detail untuk melihat apakah kami bisa mengetahui mengapa hewan ini berakhir dengan begitu banyak di perutnya."

KEYWORD :

Ikan Paus Sampah Plastik Para Ilmuwan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :