Kamis, 25/04/2024 18:39 WIB

Wamenhan Peringati Maulid Nabi Bersama Habib Luthfy

Maulid Nabi adalah bagian dari cinta terhadap bangsa dan negara atau hubbul wathan.

Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono bersama Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan

Pekalongan, Jurnas.com - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Habib M. Luthfy Ali bin Yahya di Gedung Kanzus Sholawat, Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (1/12/2019).

Bersama Wamenhan Wahyu Trenggono, hadir juga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad, Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman dan Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, S.E., M.M.

Ketika ditemui wartawan di lokasi, Wamenhan mengajak umat untuk mengenal lebih dekat sosok keteladanan, kedisiplinan, perjuangan, semangat pantang menyerah serta kepribadian yang sempurna pada diri Nabi Muhammad SAW.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini bertema “Dengan hikmah maulid Nabi, merah putih tidak melupakan sejarah – kadar bobot Iman seseorang tergantung cintanya kepada rasulnya, kadar bobot cinta tanah air tergantung pada cinta kepada bangsanya”.

Kata Wahyu Trenggono, tema ini mengandung arti bahwa makna maulid Nabi yang diperingati setiap tanggal kelahiran beliau (setiap tanggal 12 Rabiul Awwal) bukan lagi sebuah kesemarakan seremonial belaka. Tapi sebuah momen spiritual untuk menegaskan beliau sebagai figur tunggal yang mengisi pikiran, hati dan pandangan hidup umat.

"Selain sebagai ekspresi rasa syukur atas kelahiran Rasulullah SAW, substansi dari peringatan Maulid Nabi adalah mengukuhkan komitmen loyalistas pada beliau," jelas Wahyu Trenggono.

Ia mengingatkan, Maulid Nabi adalah bagian dari cinta terhadap bangsa dan negara atau hubbul wathan. Kecintaan seseorang terhadap tanah air, lanjutnya, merupakan tanda keimanan seseorang terhadap Tuhan dan Nabinya. Karena itulah, masyarakat diajarkan tidak meninggalkan sejarah.

"NKRI bukan politik. Tapi jati diri kita, NKRI harga mati. Harga diri kita, kehormatan kita. Kadar bobot iman seseorang, tergantung kecintaannya kepada Nabi Muhammad SAW," tegasnya.

Kata Wahyu Trenggono, kadar bobot cinta tanah air tergantung kepada cinta kepada bangsanya, sehingga kecintaan seseorang terhadap tanah air merupakan tanda keimanan seseorang terhadap Tuhan dan Nabinya.

KEYWORD :

Wahyu Trenggono Maulid Nabi Habib M. Luthfy Ali bin Yahya




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :