Kamis, 25/04/2024 07:23 WIB

Remaja Palestina Dibunuh Israel di Gaza

Pasukan Israel menembaki puluhan pemuda yang menggelar protes di timur Khan Yunis. 

Fahd Mohammed Walid al-Astal (Foto: PressTV)

Jalur Gaza, Jurnas.com - Seorang bocah lelaki Palestina menjadi tumbal pasukan Israel saat protes antipendudukan di Jalur Gaza yang terkepung.

Menurut Kementerian Kesehatan Gazan, pasukan Israel membunuh bocah itu dan melukai lima orang - kebanyakan dari mereka anak-anak, di sebelah timur Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan pada Jumat (29/11).

Anak itu diidentifikasi sebagai Fahd Mohammed Walid al-Astal yang berusia 16 tahun.

Sumber-sumber lokal mengatakan, pasukan Israel menembaki puluhan pemuda yang menggelar protes di timur Khan Yunis. Disebutkan bahwa unjuk rasa itu digelar meskipun penyelenggara mengumumkan pembatalan aksi yang dijadwalkan pada Jumat.

Penyelenggara mengaitkan keputusan itu dengan keinginan mereka melindungi darah para pengunjuk rasa, mengacu pada upaya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berusaha membawa krisis internalnya ke wilayah itu setelah gagal membentuk pemerintahan baru.

Demonstrasi "Great March of Return" telah diadakan setiap minggu sejak 30 Maret tahun lalu. Palestina ingin mereka yang diusir oleh Israel dikembalikan ke tempat tinggal mereka.

Pasukan Israel sudah menewaskan sedikitnya 307 warga Palestina sejak awal unjuk rasa dan melukai lebih dari 18.000 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gazan.

Pada Maret, misi pencarian fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menemukan bahwa pasukan Israel melakukan pelanggaran hak selama penumpasan mereka terhadap para demonstran Palestina di Gaza yang mungkin merupakan kejahatan perang.

Gaza dikepung Israel sejak Juni 2007, yang telah menyebabkan penurunan standar hidup.

Israel juga  melancarkan tiga perang besar terhadap kantong itu sejak 2008, menewaskan ribuan warga Gaza setiap kali dan menghancurkan infrastruktur wilayah miskin yang sudah miskin itu.

KEYWORD :

Jalur Gaza Wilayah Pendudukan Protes Antipemerintah Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :