Kamis, 25/04/2024 03:52 WIB

Campak Bunuh Lebih Banyak Orang Ketimbang Ebola

wabah campak di Republik Demokratik Kongo tahun ini sejauh ini menewaskan lebih banyak orang daripada virus Ebola

Seorang anak diinokulasi terhadap campak di sebuah klinik di Lubumbashi, Republik Demokratik Kongo. Foto milik UNICEF

Jakarta, Jurnas.com – Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyebutkan, wabah campak di Republik Demokratik Kongo tahun ini sejauh ini menewaskan lebih banyak orang daripada virus Ebola, Rabu (27/11) waktu setempat.

UNICEF mengatakan dalam laporannya lebih dari 5.000 orang di DRC telah meninggal karena campak sejak awal 2019 - dan lebih dari 90 persen adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun.

"Sementara wabah Ebola, yang telah merenggut lebih dari 2.000 jiwa di DRC Timur, telah memerintahkan perhatian internasional yang berkelanjutan, campak, yang telah merenggut lebih dari dua kali lebih banyak jiwa, terus dilaporkan," kata Edouard Beigbeder, perwakilan UNICEF di DRC dilansir UPI.

Organisasi Kesehatan Dunia menyebut campak sebagai epidemi terbesar dan yang bergerak paling cepat di dunia. Meskipun kematian campak global telah menurun 84 persen di seluruh dunia - dari 550.100 pada tahun 2000 menjadi 89.780 pada tahun 2016 - penyakit yang sangat menular ini masih umum di banyak negara berkembang, terutama di beberapa bagian Afrika dan Asia, dan merupakan penyebab umum kematian di anak-anak.

Campak ditularkan melalui tetesan dari hidung, mulut atau tenggorokan orang yang terinfeksi. Gejala awal, yang biasanya muncul 10 hingga 12 hari setelah infeksi, termasuk demam tinggi, pilek, mata merah dan bintik-bintik putih kecil di bagian dalam mulut. Ruam pada akhirnya berkembang di wajah dan leher bagian atas.

Wabah campak terpisah di wilayah AS Samoa Amerika telah menewaskan 32 orang, kebanyakan anak-anak. Hampir 2.500 telah jatuh sakit di wilayah itu, yang memiliki salah satu tingkat vaksinasi terendah di dunia.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S. mengirim ahli untuk menyelidiki wabah itu, dan Kementerian Kesehatan Samoa mengatakan pada hari Rabu 243 kasus campak baru telah didokumentasikan.

KEYWORD :

Wabah Campak Virus Ebola Republik Kongo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :