Rabu, 24/04/2024 10:52 WIB

Jihad Islam Tetapkan Syarat Gencatan Senjata dengan Israel

Pemimpin Jihad Islam, Zeyad al-Nakhala memperingatkan, jika gencatan senjata tidak disetujui, kelompoknya akan melanjutkan serangan lintas-perbatasannya.

Kendaraan lapis baja Israel disiagakan di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 13 November 2019. (Foto: AFP)

Yerusalem, Jurnas.com - Kelompok perlawanan Palestina Jihad Islam menetapkan prasyarat untuk menerima gencatan senjata yang dimediasi Mesir dengan Israel.

Kelompok itu mengatkan, jika syarat tersebut tidak dipenuhi, mereka siap untuk menjaga serangan roket balas dendam lintas-batas tanpa batas waktu meskipun jumlah korban tewas meningkat di Gaza.

Jihad Islam menawarkan gencatan senjata Gaza yang dimediasi Mesir dengan rezim Israel, yang serangan udaranya menewaskan 20 lebih warga Palestina pada hari kedua eskalasi baru.

Dalam sebuah wawancara dengan TV al-Mayadeen, Pemimpin Jihad Islam, Zeyad al-Nakhala memperingatkan, jika gencatan senjata tidak disetujui, kelompoknya akan melanjutkan serangan lintas-perbatasannya terhadap Israel tanpa batas waktu.

Nakhala mengatakan menunggu untuk mendengar tanggapan Israel melalui Kairo dalam beberapa jam.

Jika gencatan senjata tidak disetujui, katanya, "Brigade (sayap bersenjata Jihad Islam) Yerusalem mampu mengelola pertempuran, dan untuk waktu yang lama".

Jihad Islam mengatakan sudah menembakkan 360 roket ke wilayah-wilayah pendudukan dan melumpuhkan kota-kota seperti Tel Aviv pada Selasa (12/11) sebagai balasan atas pembunuhan komandan senior kelompok perlawanan dan serangan udara mematikan di kantong Gaza.

Komentar itu muncul setelah pesawat tempur Israel menggempur daerah di Kota Gaza, Rafah dan Khan Yunis, meningkatkan jumlah korban tewas Palestina sejak Selasa menjadi 32 orang.

Kendaraan lapis baja Israel kini diposisikan di dekat kantong yang dikepung.

Eskalasi ini terjadi setelah pembunuhan Baha Abu al-Ata oleh Israel, seorang komandan Jihad Islam terkemuka di Gaza.

Baha Abu al-Ata, 42, komandan Brigade Al-Quds - gerakan perlawanan Palestina dari sayap militer Jihad Islam - dan istrinya mati syahid saat serangan udara Israel terhadap rumah mereka di Kota Gaza di Jalur Gaza yang diblokade pada hari Selasa.

Tentara Israel mengkonfirmasi serangan udara sesudahnya, dengan mengatakan serangan itu dilakukan terhadap daerah Shejaiya di Gaza. Operasi itu, tambahnya, telah direkomendasikan oleh Kepala Staf dan dinas keamanan domestik Shin Bet, dan disetujui oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

KEYWORD :

Jihad Islam Gencatan Senjata Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :