Jum'at, 19/04/2024 14:29 WIB

Zarif: Sia-sia Upaya Trump Isolasi Iran di Timur Tengah

Zarif menambahkan, Iran tidak akan pernah menerima pendekatan zero sum game (satu dapat manfaat, yang lain tidak, Red)  untuk memecahkan krisis setelah AS memutuskan meninggalkan kesepakatan nuklir multilateral 2015 antara Iran dan negara adidaya.

Menteri Luar negeri Iran Mohammad Javad Zarif

Doha, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan, upaya Amerika Serikat (AS) untuk mengisolasi Republik Islam Iran di kawasan itu hanya akan sia-sia.

Demikian kata Zarif pada sebuah wawancara eksklusif dengan jaringan televisi Al Jazeera di sela Konferensi Keamanan Munich tahunan (MSC), Qatar, Selasa (29/10).

Ia mengatakan kebijakan Washington mengeculkan Iran dari pembahasan regional, apakah terkait Suriah, Afghanistan atau Yaman  tidak akan berfungsi. Ia menekankan bahwa sanksi AS terhadap Iran sudah gagal.

Ia juga menggambarkan sebagai upaya serupa tidak dapat diterima Arab Saudi untuk mengisolasi Iran, Turki dan Qatar dari persamaan keamanan regional.

"Kita semua harus kompak menghadapi agenda isolasionis seperti itu," tegasnya.

Zarif menegaskan kembali pentingnya Hormuz Peace Endeavour (HOPE) Iran dalam upaya menyelesaikan krisis regional.

Dalam pidatonya di Majelis Umum yang ke-74 pada 25 September, Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, untuk mengamankan maritim di Teluk Persia dan Selat Hormuz, Iran mengundang semua negara di kawasan strategis itu bergabung dengan Hormuz Peace Endeavour (HARAPAN).

Ia mengatakan di PBB bahwa "Koalisi Harapan" bertujuan untuk mengkampanyekan perdamaian, stabilitas, kemajuan dan kemakmuran negara-negara pesisir dan membantu mencapai saling pengertian dan membangun hubungan yang damai dan bersahabat di antara mereka.

Di tempat lain dalam sambutannya, Zarif mengatakan, Iran siap terlibat dengan komunitas internasional, termasuk AS atas program nuklirnya, tetapi menegaskan bahwa Teheran tidak akan terlibat dalam diskusi yang tidak mempertimbangkan kepentingannya.

Zarif menambahkan, Iran tidak akan pernah menerima pendekatan zero sum game (satu dapat manfaat, yang lain tidak, Red)  untuk memecahkan krisis setelah AS memutuskan meninggalkan kesepakatan nuklir multilateral 2015 antara Iran dan negara adidaya.

KEYWORD :

Sanksi Amerika Serikat Mohammad Javad Zarif Selat Hormuz




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :