Sabtu, 27/04/2024 06:14 WIB

Ribuan Petani Unjuk Rasa di Depan Istana Minta Presiden Batalkan RUU Pertanahan

Selain para petani, aksi demonstrasi itu juga dipenuhi oleh gerakan mahasiswa dan gerakan perempuan yang ikut menyuarakan nasib petani. Mereka menuntut agar Presiden Jokowi untuk membuka dialog dengan mereka.

ritual para petani sebelum melakukan unjuk rasa di depan gedung istana negara, Selasa (23/09), (foto: Deni Gunawan)

Jakarta, Juras.com – Ribuan petani menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Istana Presiden Republik Indonesia, Selasa (24/09) menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membatalkan RUU pertahanan yang dinilai kontroversi.

Sebelum melakukan aksinya, para petani tersebut melakukan ritual berupa pembacaan do’a dan memakan tumpeng kemudian melanjutkan perjalanan dari patung kuda Monas menuju depan Istana Negara.

“Sebelum orasi, ada ritual berdo’a bersama yang dilakukan oleh perwakilan petani Kendeng dengan juga memakan tumpeng sebagai simbol bahwa kehidupan ini ditopang oleh hasil alam petani,” kata Deni yang ikut terlibat dalam aksi unjuk rasa tersebut kepada Jurnas.com.

Selain para petani, aksi demonstrasi itu juga dipenuhi oleh gerakan mahasiswa dan gerakan perempuan yang ikut menyuarakan nasib petani. Mereka menuntut agar Presiden Jokowi untuk membuka dialog dengan mereka.

“Mereka meminta Presiden Jokowi untuk membuka mata hati melihat nasib petani,” kata Deni.

Sejumlah kalangan memang menyoroti poin-poin yang kontroversial di dalam RUU Pertanahan. RUU ini dinilai lebih membela kepentingan investor dan membuat posisi rakyat semakin lemah dalam konflik agrarian.

Berikut beberapa poin dalam RUU pertanahan yang dinilai kontroversial:

  1. 1. Korban penggusuran yang melawan terancam pidana
  2. Mereka yang melakukan pemufakatan jahat dalam sengketa tanah bisa dipidana
  3. Nama pemilik HGU dirahasiakan?
  4. Masa kepemilikan HGU diperpanjang 90 tahun

 

KEYWORD :

RUU Pertanahan Ribuan Petani Presiden Jokowi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :