Jum'at, 19/04/2024 14:55 WIB

Iran Pamerkan Drone AS dan Inggris yang Disita

Phoenix adalah drone pengawasan tempur semua cuaca, siang atau malam. Drone yang ditenagai mesin piston 20 kW (26 hp), memiliki kecepatan maksimum 166 km / jam dan lebar sayap 5,6 meter. 

Korps Pengawal Revolusi Islam menampilkan sejumlah drone Amerika dan Inggris yang ditangkap karena menyelinap ke wilayah udara Iran, dalam sebuah pameran di Teheran pada 21 September 2019. (Foto: kantor berita Tasnim)

Teheran, Jurnas.com - Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) memamerkan sejumlah pesawat tak berawak Amerika  Serikat (AS) dan Inggris yang ditahan karena menyelinap wilayah udara Iran.

Dalam sebuah pameran di Teheran pada Sabtu (21/9), IRGC memamerkan kendaraan udara tak berawak Inggris, bernama Phoenix, yang berhasil ditahan Divisi Aerospace-nya.

Phoenix adalah drone pengawasan tempur semua cuaca, siang atau malam. Drone yang ditenagai mesin piston 20 kW (26 hp), memiliki kecepatan maksimum 166 km / jam dan lebar sayap 5,6 meter. Bukan hanya itu, pesawat ini mampu mengudara maksimum sekitar lima jam.

IRGC juga menampilkan pesawat lepas landas dan pendaratan vertikal Aerosonde HQ milik Angkatan Darat AS yang digunakan untuk muatan multi-intelijen seperti peperangan elektronik dan menyapaikan komunikasi dalam satu penerbangan.

Aerosonde dirancang untuk operasi berbasis darat dan laut ekspedisi dan dilengkapi untuk video full-motion siang / malam secara simultan. Ini terbukti di lapangan dengan lebih dari 300.000 jam terbang, termasuk panas di gurun dan dingin di Arktik.

Drone ini dilengkapi dengan trailer peluncuran dan pemulihan yang mudah digunakan untuk operasi darat dan kapal yang terbatas.

Desert Hawk adalah drone AS lainnya yang dipamerkan di pameran. Ia memiliki panjang 0,86 meter dengan berat 3,2 kg. Ia memiliki daya tahan sekitar satu jam dengan motor listrik mengendarai baling-baling pendorong yang tenang.

Pada Juni, Iran menembak jatuh pesawat mata-mata As yang mengganggu di provinsi selatan pantai Hormozgan.

IRGC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat tak berawak Global Hawk buatan AS ditembak jatuh Angkatan Udara di dekat wilayah Kouh-e Mobarak  yang duduk di distrik pusat Kabupaten Jask  setelah pesawat itu melanggar wilayah udara Iran.

Kembali pada tahun 2015, Iran juga menumbangkan pesawat stealth RQ-170 Sentinel AS dengan kerusakan minimal. Drone itu terbang di atas kota Kashmar Iran, dekat perbatasan Afghanistan, ketika dijatuhkan.

Dikenal mampu meretas ke dalam drone musuh, Iran saat ini memiliki koleksi drone Amerika dan Israel terbesar yang ditangkap atau jatuh, termasuk AS MQ1, MQ9, Shadow, ScanEagle, dan RQ-170 serta Hermes dari rezim Israel.

KEYWORD :

Pameran Iran Amerika Serikat Inggris




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :