Jum'at, 19/04/2024 14:42 WIB

Turki-AS Berselisih soal Zona Aman Suriah

Enam kendaraan lapis baja Turki sudah menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan pasukan AS. 

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyambut pasukan Turki selama kunjungannya di pangkalan gabungan Komando Gabungan Qatar-Turki di Doha, Qatar, 15 November 2017. (Foto: Anadolu Agency)

Ankara, Jurnas.com - Presiden Turki, Tayyip Erdogan, mengatakan, Ankara dan Washington belum sepaham soal "zona aman" yang direncanakan di Suriah utara.

Berbicara beberapa jam setelah patroli gabungan AS-Turki dimulai di utara Suriah pada Minggu (8/9), Erdogan mengecam keras Amerika Serikat (AS) karena melindungi kelompok teroris yang beroperasi di wilayah Suriah tersebut.

"Kami sedang bernegosiasi dengan AS untuk zona aman, tetapi kami melihat pada setiap langkah bahwa apa yang kami inginkan dan apa yang mereka pikirkan bukanlah hal yang sama," kata Erdogan.

"Tampaknya sekutu kita mencari zona aman untuk organisasi teroris, bukan untuk kita. Kami menolak pemahaman seperti itu," sambungnya.

Sebelumnya, laporan media mengatakan enam kendaraan lapis baja Turki sudah menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan pasukan AS. Dua helikopter meluber ke daerah itu saat kendaraan Turki melaju melalui celah di tembok beton yang didirikan antara kedua negara.

"Jika kita tidak benar-benar mulai membangun zona aman di timur Efrat dengan tentara kami sendiri pada akhir September, kami tidak akan memiliki pilihan lain selain mengikuti jalan kita. Ini bukan sesuatu yang harus dilakukan dengan tiga atau lima penerbangan helikopter, lima atau sepuluh putaran patroli darat, dan kehadiran ratusan tentara di wilayah tersebut," ujar Erdogan.

Bulan lalu, AS dan Turki sepakat untuk mendirikan zona penyangga di sebelah timur Sungai Eufrat antara perbatasan Turki dan wilayah Suriah yang dikendalikan milisi Kurdi yang didukung AS, yang dipandang Ankara sebagai teroris yang berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang didirikan sendiri di Pakistan kelompok militan.

Dukungan Washington untuk militan Kurdi di Suriah sudah lama menjadi sumber kegaduhan antara kedua sekutu NATO. Turki telah meluncurkan dua operasi militer di Suriah terhadap para militan dan mengancam yang ketiga jika Washington gagal menjauhkan mereka dari perbatasan Turki.

Pemerintah Suriah - yang tidak mengizinkan kegiatan militer Turki maupun AS di tanahnya - telah mengecam perjanjian AS-Turki, menandainya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah dan integritas wilayah serta hukum internasional.

KEYWORD :

Tayyip Erdogan Zona Aman Suriah Timur Tengah Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :