Sabtu, 20/04/2024 14:33 WIB

Pemerintah Dorong Peningkatan Petani di Daerah

desa-desa di Kabupaten Tabanan memiliki keindahan alam dengan nuansa persawahan yang indah

Menteri Desa PDT dan Transmigasi, Eko Putro Sandjojo melangsungkan Kunjungan Kerja di Desa Selemadeg, Kab. Tabanan, Bali pada kamis (22/8/19). Dalam kunjungan kerjanya di Kab. Tabanan ini, Menteri Desa berencana akan mensinergikan BUMDes dengan desa-desa wisata. Kabupaten Tabanan sendiri telah memiliki 22 desa wisata, yang tahun depan ditargetkan bertambah menjadi 66 desa wisata

Bali, Jurnas.com - Pemerintah Kabupaten Tabanan tengah menggalakkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan BUMDes Bersama agar dapat memberikan nilai tambah bagi para petani. Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan, cara ini ampuh untuk menjaga masyarakat agar tetap bertahan menjadi petani.

"Tabanan adalah lumbung pangannya bali. 75 persen masyarakatnya adalah petani. Jadi petani, jadi nelayan juga. Makanya hal yang harus kami lakukan adalah bagaimana agar masyarakat kami tetap mau jadi petani. Itu PR saya," ujarnya saat menerima kunjungan kerja Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertunggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo di Desa Selemadeg, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali, Kamis (22/8).

Ia mengatakan, peningkatan nilai tambah tersebut dilakukan dengan melakukan produksi berbagai jenis olahan hasil pertanian. Misalnya beras merah, tak hanya dijual produk mentahan saja, namun juga dijual dalam bentuk hasil olahan seperti scrub beras merah, teh beras merah, dan sebagainya.

Di samping itu, ia juga berencana akan mensinergikan BUMDes dengan desa-desa wisata. Yang mana saat ini, Kabupaten Tabanan telah memiliki 22 desa wisata, yang tahun depan ditargetkan bertambah menjadi 66 desa wisata.

"Dengan ini masyarakat kami akan sejahtera karena petani. Karena kalau tradisional pertanian saja, akan ketinggalan petani kami," ujarnya.

Terkait desa wisata, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo menyarankan Bupati Tabanan untuk membuat Perda (Peraturan Daerah) yang melarang penggunaan plastik. Menurutnya, desa wisata yang dipenuhi sampah plastik akan sulit untuk berkembang.

"Jangan sampai karena banyak sampah plastik, wisata kita jadi diboikot," ujarnya.

Ia mengakui, desa-desa di Kabupaten Tabanan memiliki keindahan alam dengan nuansa persawahan yang indah. Ia menyarankan Bupati Tabanan untuk memanfaatkan persawahan tersebut untuk menjadikannya sebagai area sport tourism (wisata olahraga).

"Alamnya Tabanan ini saya lihat banyak disukai pesepeda balap atau mountain bike (pesepeda gunung). Bikin sport tourism, nginapnya bisa di homestay," ujarnya.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Desa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :