Psikolog Retno Dewanti (Foto: Ecka Pramita)
Jakarta, Jurnas.com - Tahukah Anda, jika tugas, fungsi dan peran perempuan sepanjang hidupnya sangat beragam. Namun, dalam banyak kesempatan ada dorongan besar untuk tampil sempurna pada setiap peran yang dijalani.
Kondisi tersebut tentu saja bisa menimbulkan berbagai dampak baik positif maupun negatif. Perasaan itu juga sering dialami perempuan menjadi terbebani dan kurang menyediakan ruang untuk menghargai dan membahagiakan dirinya sendiri.
Psikolog Keluarga Retno Dewanti Purba mengatakan jika sebenarnya dalam diri kita ada kemampuan dan kekuatan untuk menjadi berdaya dalam menjalani setiap peran, baik sebagai ibu, anak, menantu, istri, pekerja, dan tentu diri sendiri.
"Peran perempuan menjadi inti utama sebagai dirinya sendiri, pasangan/istri, ibu, menantu, anak dari orang tuanya, kerja juga, tantangannya bisa juggling dari satu peran ke peran lainnya. Kemampuan buat juggling yang dibutuhkan," ucapnya.
Dalam proses juggling tersebut tentu bisa menyebabkan stres dan merasa tertekan serta tidak nyaman seringkali karena dia menetapkan standar tinggi pada perannya masing-masing, setting goalnya tinggi, kemungkinan jatuh jadi tinggi yang lalu menjadi sumber stres.
Temui Puan, Presiden Majelis Umum PBB Dukung Peran Perempuan di Kancah Politik Internasional
"Efeknya jadi mudah menyalahkan diri sendiri. Aku yang salah, merasa gagal menjalankan perannya. Setiap kita punya masalah. Masing- masing kita punya strategi untuk menyelesaikan masalah," jelasnya.
Retno menyarankan cobalah pakai sudut pandang lain. Meski tenang sebentar tapi itu saja ternyata tidak cukup. Jangan takut berkonflik sama orang lain asalkan kita tau bagaimana cara rekonsiliasi kembali.
Peran Perempuan Tantangan Perempuan
