Sabtu, 20/04/2024 13:09 WIB

Dama, Brand Hijab Lokal yang Tak Sekadar Bisnis

Tak sekadar bisnis, brand hijab lokal Dama memiliki kampanye sosial yang menjadikan karakternya berbeda.  

Tak sekadar bisnis, brand hijab lokal Dama memiliki kampanye sosial yang menjadikan karakternya berbeda (Foto: Instagram/Dama)

Jakarta, Jurnas.com - Geliat industri modest dan muslim fashion di Indonesia memberikan angin segar bagi banyak pihak untuk memproduksi karya anak negeri agar bisa merebut pasar dalam dan luar negeri.

Salah satunya adalah Dama, brand hijab lokal asal Jakarta yang baru dua tahun berdiri tapi sudah memiliki belasan ribu follower di platform instagram. Kesuksesan Dama tak lepas dari tangan dingin sang pemilik Aninditya Damayanti.

Anind sapaannya, merasa bangga dan senang sekali karena hijab semakin diminati dan jadi tren pemakainya. "Bangga dan senang sekali, berarti semakin banyak perempuan indonesia yang menyadari pentingnya hijab sehingga pasar hijab lokal mampu berkembang pesat di indonesia," ucap Anind saat dihubungi melalui layanan instan messenger, Sabtu (25/5).

Brand hijab yang dibangun Anind tepat di tanggal 7 Desember 2017 masih berusia 2 tahun. "Dama sendiri dari nama aku, Aninditya DAMAyanti. Punya arti nama Kebaikan/berbuat baik, jadi niat aku bikin hijab Dama pengen membuat sesuatu yang berbeda gak hanya jualan," ungkap perempuan kelahiran 29 November 1988 ini.

Anind ingin produknya memberikan nilai-nilai yang baik. Misal dari segi produksi: dari mulai pemilihan bahan yang bagus dan nyaman, jahitan yang rapi, harga juga terjangkau. "Kalau dari segi campaign/marketing saya selalu ingin mengajak customer untuk berbuat kebaikan," lanjutnya.

Seperti beberapa kali kesempatan Dama berkolaborasi dengan anak-anak autisme dari Kreasi Abyakta untuk membuat Dama Signature Scarf. Dengan begitu kita mengajak kebaikan ke customers untuk bisa menghargai karya anak-anak autisme.

"Dan biasanya setiap bulan kami bekerja sama dengan Wakaf Quran menyisihkan sebagian penjualan untuk Wakaf Alquran buat saudara kita di Papua Barat. Jadi, dengan begitu setiap customers yang belanja produk DAMA sudah otomatis ikut berbuat baik dengan mewakafkan sebagian rezekinya untuk saudara kita di Papua Barat," paparnya.

Mengenai inspirasi, selama ini Dama melihat dari campaign apa yang mau kita angkat setiap bulannya dan terinspirasi juga dari tren yang ada saat itu.

Menurut Anind ketika menjalankan bisnis harus berani menjalani “Trial & Error”, harus konsisten membentuk suatu brand dan harus terus kreatif berinovasi dan yang pasti niatkan untuk membawa kebaikan bagi orang lain.

Tak perlu takut dengan kompetitor, karena justru menjadi penyemangat untuk bisa menjadi lebih baik lagi dan di zaman sekarang harus open to collaborate.

"Tidak menutup kemungkinan kami akan bekerjasama dengan designer modest fashion yang tentunya harus punya visi dan misi yang sama," pungkasnya.

KEYWORD :

Brand Lokal Brand Hijab Modest Fashion




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :