Jum'at, 26/04/2024 05:58 WIB

Vaksin HPV Diklaim Mampu Hilangkan Kanker Serviks

Tanpa skrining dan vaksinasi HPV, diperkirakan lebih dari 44 juta perempuan akan terdiagnosis penyakit tersebut dalam 50 tahun depan.

Indonesia peringkat kedua negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia (Foto: Thinkstock)

New York, Jurnas.com – Pemberian vaksi human papiloma virus atau HPV diklaim mampu menghilangkan kanker serviks di beberapa negara maju, dan sebagian besar negara berkembang dalam tiga dekade ke depan.

Tanpa skrining dan vaksinasi HPV, diperkirakan lebih dari 44 juta perempuan akan terdiagnosis penyakit tersebut dalam 50 tahun depan.

Sementara dua pertiga atau 15 juta orang akan mati akibat kanker serviks di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Sebaliknya, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam The Lancet Oncology menyebut jika skrining dan vaksinasi dimulai pada 2020, maka dapat mencegah lebih dari 13 juta kanker serviks pada pertengahan abad di seluruh dunia.

Juga, upaya ini diklaim akan menurunkan jumlah kasus kanker serviks menjadi di bawah empat per 100.000 perempuan.

“Ini adalah ambang batas potensial untuk mempertimbangkan kanker serviks untuk dihilangkan sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama,” kata para penulis dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP pada Rabu (20/2).

Awal bulan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan 570.000 kasus baru di seluruh dunia pada 2018, menjadikan serviks sebagai kanker paling umum keempat bagi wanita setelah kanker payudara, usus besar dan paru-paru.

Penyakit ini merenggut nyawa lebih dari 300.000 wanita setiap tahun, kebanyakan di negara-negara berpenghasilan rendah.

“Terlepas dari besarnya masalah, temuan kami menunjukkan bahwa eliminasi global masih dalam jangkauan,” kata pemimpin penulis Karen Canfell, profesor di Dewan Kanker New South Wales, Sydney.

Namun, untuk mencapai tujuan itu tergantung pada cakupan vaksinasi HPV dan skrining serviks, menurut Canfell.

Ditularkan secara seksual, vaksin HPV sangat umum dan mencakup lebih dari 100 jenis virus, setidaknya 14 di antaranya merupakan penyebab kanker. Virus-virus itu juga telah dikaitkan dengan kanker anus, vulva, vagina dan penis.

Dibutuhkan 15 hingga 20 tahun bagi kanker serviks untuk berkembang pada wanita dengan sistem kekebalan normal. Jika sistem kekebalan tubuh lemah atau terganggu oleh infeksi HIV, kanker dapat berkembang jauh lebih cepat.

Uji klinis menunjukkan bahwa vaksin HPV aman dan efektif terhadap dua jenis HPV - tipe 16 dan 18 - bertanggung jawab atas 70 persen kasus kanker serviks.

Proyeksi studi ini mengasumsikan vaksinasi 80 persen anak perempuan berusia 12 hingga 15 tahun mulai 2020, dan bahwa setidaknya 70 persen perempuan menjalani skrining dua kali dalam hidup mereka.

KEYWORD :

Vaksin HPV Kanker Serviks




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :