Kamis, 25/04/2024 08:39 WIB

Tantangan Zero Waste untuk Para Desainer Muda

Ada yang tak biasa dari karya para desainer muda lulusan Islamic Fashion Institute, mereka ditantang merancang fashion tanpa meninggalkan sisa.

Desainer muda lulusan Islamic Fashion Institute (Foto:Ecka Pramita)

Jakarta - Tak sekadar menunjukkan tugas akhir, para siswa lulusan Islamic Fashion Institute ini juga ditantang untuk merancang busana tanpa meninggalkan sisa. Sebanyak 10 siswa diberikan kain hitam lima meter untuk dikreasikan dalam style apapun yang mereka pakai tanpa meninggalkan sisa kain.

Mengangkat tema besar dalam graduationnya ini ‘Notre Voyage’ yaitu Perjalanan Kami, mereka juga mempresentasikan karya zero waste yang berhasil mereka ciptakan sesuai dengan karakter masing-masing.

Kesepuluh siswa yang berhasil lulus dengan karya-karya menarik ialah Dwi Mustika Dantika, Felicia Joufrinne, Haliza Apriana, Mashita Andhani Prieska, Minatilah Maupurah, Rifdatul Khoiro, M.Firman, Putri Nur Kharisma, Shafiradita Farhani dan Siti Salma Nursabila.

Felicia Joufrinne menampilkan zero waste model kimono double layer, sisanya main di bagian bawah outer lalu dilukis pakai cat alklirik.

Kemudian Putri Kharisma merepresentasikan zero waste dengan gaya outer terinspirasi dari game Super Mario yang loose berpadu kulot

Lalu Firman membuat atasan pria dengan kreativitas sisa kain yang ditaruh bagian belakang didesain layer serupa sabuk pedang.

Kesepuluh anak didik dari angkatan ke-4 ini berhasil lulus dari sekolah fashion yang dikhususkan untuk desain fashion muslim ini. Mereka diharapkan siap bersaing di industri fashion tanah air dan internasional, khususnya fashion muslim dengan norma-norma Islam tentunya.

Director sekaligus Kepala Sekolah Islamic Fashion Institute (IFI) Hanni Haerani mengatakan selama sembilan bulan para siswa akan mendapat ilmu dari intruktur handal. Pada tiga bulan pertama, siswa akan diajarkan soal stylist. Kita juga akan memberikan pengajaran untuk mempersiapkan sebuah pertunjukkan, pemotretan ataupun media sosial.

"Kemudian, sketsa dasar, kombinasi warna, penelitian fesyen, dan moodboard dasar. Selanjutnya para siswa menciptakan ikon pada industri fashion. Pada tiga bulan pertama ini akan dilangsungkan 23 kali pertemuan," ujarnya usai ditemui di acara Graduation IFI batch 4 2018 di Bandung, Rabu (19/12).

Sekolah yang  didirikan oleh tiga desainer kesohor Tanah Air yakni Deden Siswanto, Irna Mutiara, dan Nuniek Mawardi ini memberikan sistem pengajaran individual.

Membina hubungan baik antara siswa dan instruktur, dimana para siswa akan dibimbing untuk fokus pada minat, latar belakang, dan pengalaman masing-masing. Bahkan tak segan untuk menerima calon siswa yang belum handal di dunia mendesain dan menjahit, diajarkan hingga menjadi desainer profesional.

KEYWORD :

Zero Waste Desainer Muda Islamic Fashion Institute




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :