Sabtu, 20/04/2024 01:29 WIB

UEA Biayai 400 Mata-mata Retas Perusahaan Dalam dan Luar Negeri

Perusahaan UEA itu mempekerjakan 400 ahli untuk melakukan operasi mata-mata terhadap warganya dan kemudian mencoba untuk meretas akun aktivis di luar negeri.

Ilustrasi hacker (Foto: EPA)

Abu Dhabi -  Skyline International Foundation mengungkapkan, Uni Emirat Arab (UAE) merogoh sejumlah besar uang untuk memata-matai warga negaranya dan meretas lembaga-lembaga regional dan internasional.

Lembaga itu mengatakan dalam sebuah laporan, UAE melakukan motif dengan menawarkan lowongan pekerjaan melalui sebuah perusahaan yang didanai pemerintah bernama DarkMatter untuk menarik para peretas yang canggih dengan dalih memerangi serangan dunia maya.

Dilansir dari Memo, laporan itu menyebutkan bahwa perusahaan UEA mempekerjakan 400 ahli untuk melakukan operasi mata-mata terhadap warganya dan kemudian mencoba untuk meretas akun aktivis di luar negeri.

Laporan itu mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan, perusahaan itu bekerja sama erat dengan peretas Amerika untuk membangun sistem mata-mata global yang melacak warga biasa maupun pebisnis.

Perusahaan UEA yang dijalankan oleh Faisal Al-Bannai telah menarik sejumlah besar perusahaan internasional, seperti McAfee, pabrikan Korea Selatan Samsung dan Google.

Perusahaan memasang perangkat lunak berbahaya alih-alih memperkuat pertahanan yang memungkinkannya mengakses kamera pengawas, komputer dan komunikasi nirkabel, demikian laporan-laporan.

Yayasan itu mengatakan mereka yakin karyawan perusahaan tidak sepenuhnya menyadari misi perusahaan, tidak seperti pejabat yang mewawancarai peretas di kantor pusatnya di Abu Dhabi.

KEYWORD :

Timur Tengah Abu Dhabi Mata-mata Global




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :