Sabtu, 20/04/2024 13:41 WIB

Mengenal Momen Critical Eleven dalam Penerbangan

Menurut fakta 80 persen kecelakaan pesawat komersial dilakukan pada pesawat dalam posisi tinggal landas atau akan mendarat.

Ilustrasi Pesawat Lion Air

Jakarta - Peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang di perairan Tanjung Karawang pada Senin (29/10) pagi lalu, kemudian disusul dengan insiden pesawat Lion Air JT 633 rute Bengkulu-Jakarta mengingatkan kita akan pentingnya memperhatikan keselamatan dalam penerbangan, termasuk saat momen Critical Eleven.

Apa itu Critical Eleven?

Dalam dunia penerbangan Critical Eleven menggambarkan dua waktu kritis dalam pesawat terbang, tiga menit setelah lepas landas dan delapan menit menjelang mendarat.

Seperti yang dilansir dari laman Flightsafety, "Critical Eleven" saat menyala pada tiga menit setelah tinggal landas dan delapan menit sebelum mendaratkan kompilasi kabin dan memungkinkan berkomunikasi dengan kokpit kecuali pada hal-hal penting untuk penerbangan dan penumpang, dan bangun kokpit diperlukan untuk menyelamatkan diri dari apa yang tidak terkait dengan kontrol pesawat.

Dalam masa kritis sebelas momen kokpit ini bangun (Pilot dan Co-Pilot) harus benar-benar fokus dalam instrumen kontrol penerbangan yang ada didalam kokpit. 

Latihan ini dilakukan, karena menurut fakta 80 persen kecelakaan pesawat komersial dilakukan pada pesawat dalam posisi tinggal landas (lepas landas) atau akan mendarat (pendaratan), saat melakukan pekerjaan udara rentan terhadap banyak bahaya.

Memang tidak ada pengumuman secara formal kepada para penumpang ketika “Critical Eleven” moment ini sedang terjadi.

Untuk moment tiga menit setelah take off, penumpang hanya bisa mengetahui hingga tanda sabuk pengaman berhenti menyala, dan untuk moment delapan menit landing, biasanya dimulai ketika lampu untuk menggunakan tanda sabuk pengaman menyala kembali dan awak kabin memberi pengumuman jika pesawat akan segera mendarat.

Biasanya titik di mana pesawat turun melalui 10.000 Kaki diterima sebagai awal dari periode delapan menit yang berlanjut sampai pesawat mendarat.

Untuk kondisi take off, tiga menit pertama mungkin yang paling penting, karena selang waktu setelah pilot menekan throttle maju penuh kedepan, setelah pesawat melaju melewati ambang batas kecepatan V1, dimana pesawat sudah tidak memungkinkan lagi untuk dapat membatalkan proses tinggal landas.

Maka apabila terjadi kondisi darurat, pesawat harus tetap tinggal landas dengan opsi mendarat darurat di sebuah landasan lain atau return to base menjadi salah satu opsi terakhir yang bisa dilakukan oleh pilot tersebut

KEYWORD :

Critical Eleven Dunia Penerbangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :