Jum'at, 26/04/2024 11:21 WIB

Pembangkit Listrik Bertenaga Angin Ancam Ekosistem

Setidaknya dalam hal ini, melukai burung yang menempati bagian atas dari rantai makanan, serta memicu efek knock-on yang kerap diabaikan oleh pendukung energi hijau.

Pembangkit listrik tenaga angin (Foto: AFP)

New York – Kendati banyak dipilih karena relatif aman dan tanpa polusi, hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangkit listrik energi angin mengancam ekosistem.

Setidaknya dalam hal ini, melukai burung yang menempati bagian atas dari rantai makanan, serta memicu efek knock-on yang kerap diabaikan oleh pendukung energi hijau.

Angin merupakan sektor energi terbarukan yang tumbuh paling cepat. Saat ini, pembangkit bertenaga angin mampu memasok empat persen permintaan listrik global.

Dengan luas total 17 juta hektar secara global, peneliti menemukan bahwa pengembang energi angin mengabaikan dampak teknologi tersebut terhadap satwa liar.

Dalam temuan terbaru, burung raptor predator empat kali lebih langka di daerah dataran tinggi yang memiliki turbin angin. Hal ini menyebabkan gangguan aliran dalam rantai makanan, yang secara radikal mengubah kepadatan dan perilaku mangsa burung.

Tim peneliti juga secara khusus mengamati perubahan pada kadal, yang umumnya hidup di lingkungan yang bebas predator, lalu tiba-tiba meledak populasinya di daerah turbin.

“Apa yang luar biasa bagi kami ialah perubahan halus dalam perilaku, morfilogi, dan fisiologi kadal tersebut,” ujar asisten profesor di Pusat Ilmu Pengetahuan Ekologi Ilmu Pengetahuan India, Maria Thaker.

Thanker menegaskan, pembangkit listrik bertenaga angin memang berbahaya bagi burung. Baling-baling mengganggu proses migrasi, dan menyebabkan tingkat kematian di atas rata-rata.

Kendati demikian dia tak membantah bahwa energi angin juga sangat penting dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Sebab, emisi karbon buatan manusia semakin tahun terus meningkat.

KEYWORD :

Energi Angin Pembangkit Listrik Ekosistem Terancam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :