
Pembicara dalam diskusi bahasan tentang masa depan bisnis ritel di Indonesia. (Foto : Jurnas/Ginting)
Jakarta- Perkembangan teknologi digital yang semakin masif telah memberikan banyak pengaruh terhadap pola transaksi bisnis, khususnya bisnis ritel di Tanah Air. Di sinilah para pelaku usaha dituntut lebih kreatif dalam mengembangkan pola bisnis, khususnya ketika era disruptif menjadi sebuah keniscayaan yang tak bisa lagi dihindari di masa kini.
Persoalan inilah yang akan menjadi bahasan dalam IndoSterling Forum 4rd. Forum yang akan digelar pada Selasa (30/10) di Re-Work Co Working Place FX Plaza Jakarta ini akan menghadirkan sejumlah pembicara kompeten untuk mengulasnya. Diantaranya adalah Sofian Lusa mewakili dari kalangan pelaku e-commerce, Satria Hamid (Vice President Corporate Communication Transmart Carrefour) serta Dr Hargo Utomo dari Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (MM UGM)."Harapan kami pada ISF 4rd ini akan memberikan insight bagaimana para pelaku bisnis menyikapi tantangan di era disruptif ini," kata William Henley, founder dari IndoSterling Capital, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (30/10) di FX Plaza, Senayan, Jakarta Pusat.Baca juga.. :
Deasy Sutedja, corporate communication manager IndoSterling, menjelaskan ISF 4rd ini hadir dengan tema "Sigap Menyikapi Era Disrupsi: Bagaimana Industri Retail Bertahan di Masa Kejayaan e-Commerce". Tema ini dipilih, kata dia, untuk memberikan pemahaman sekaligus solusi dalam menghadapi era disruptif yang semakin nyata di masa kini. "Saat ini kehadiran teknologi digital dan produk turunannya telah menjadi bagian dari gaya hidup manusia modern masa kini. Kita tak bisa lagi menolak. Di sinilah tantangan yang harus direspons oleh para pelaku usaha," jelasnya.