Sabtu, 27/04/2024 07:32 WIB

Empat Tahun Jokowi Hadirkan Era Baru Ekonomi Indonesia

Kritik dan apresiasi datang dengan beragam wacana memasukinya empat tahun kepemimpinan Jokowi khususnya bidang ekonomi.

Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) telah melewati tahun keempat, yang menjadi tahun krusial masa kepemimpinannya (Foto: Ecka Pramita)

Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) telah melewati tahun keempat, yang menjadi tahun krusial masa kepemimpinannya. Kebijakan dan program pemerintahan Jokowi sepanjang tahun keempat tak pernah lepas dari sorotan berbagai kalangan.

Klaim keberhasilan dilontarkan oleh Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Erani Yustika. Menurutnya di era Jokowi ekonomi indonesia memasuki zona kemajuan baru yang signifikan. Jokowi dianggap menghadirkan era baru dalam ekonomi indonesia yang bisa disejajarkan dengan negara-negara maju.

“Empat tahun Jokowi tidak ada kenaikan harga pangan dan komoditas secara signifikan. Apa artinya? Hal itu berarti indonesia memasuki zona stabilitas ekonomi. Inflasi bisa dijaga di angka 4 persen selama empat tahun pemerintahannya. Infalasi 4 persen adalah standar ekonomi stabil di negara-negara maju," jelas Erani dalam diskusi Publik bertema “4 Tahun Kepemimpinan Jokowi; Capaian dan Keberlanjutan” yang diadakan Insitut Narasi Indonesia, Kamis (18/9), di Jakarta.

Menurut Erani, kalau inflasi stabil di kisaran bawah 4 persen, konsumen atau masyarakat untung karena pendapatannya tidak tergerus oleh laju inflasi dan kenaikan harga-harga khususnya pangan dan komoditas. Produsen juga senang karena masih bisa untung sebab masih bisa menaikan investasi dan keuntungan 3 persen.

“Jadi stabilitas ekonomi era Jokowi membuat baik konsumen mau pun produsen sama-sama senang dan bisa produktif," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi tersebut.

Ia juga menyebutkan di era sebelum Jokowi kenaikan harga beras mencapai level 10,9 persen. Selama periode Jokowi kenaikan stabil di angka 5 persen. Ia pun menyebut Jokowi mampu mengendaikan harga.

“Kenaikan harga kebutuhan pokok itu wajar dan terjadi di semua negara. Tapi harus dicek angkanya, sejarah kenaikan dengan tahun-tahun sebelumnya. Jangan sepotong-sepotong karena di situ justeru terletak narasi kekuatan ekonomi kita,” tegas Erani.

Jokowi disebutnya tidak hanya bisa menaikan angka pertumbuhan ekonomi tapi juga memastikan tingkat pemerataan yang lebih baik sehingga masyarakat merasakan keadilan ekonomi dengan lebih nyata.

“Pada masa Orde Baru angka pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7 persen memang, tapi kan harus dilihat pada tingkat pemerataan dan keadilan ekonominya. Jadi statistik itu bonus saja, yang lebih penting adalah rakyat merasakan ekonomi lebih adil. Jokowi membuktikan hal itu fakta dan datanya ada,” pungkas Erani. 

KEYWORD :

Ekonomi Jokowi Pertumbuhan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :