Marlen Sitompul | Selasa, 16/10/2018 17:29 WIB
Anggota Komisi III DPR, Abdul Kadir Karding
Jakarta - Aparat kepolisian diminta secara serius untuk mengusut hingga tuntas terkait penembakan terhadap ruangan anggota DPR yang diduga peluru nyasar.
Anggota Komisi III
DPR RI Fraksi PKB, Abdul Kadir Karding mengatakan, apa yang disampaikan Anggota
DPR dari Fraksi
Gerindra Brigjen (Purn) Wenny Warouw harus menjadi catatan aparat penegak hukum
"Saya kira Pak Wenny betul, semua itu harus betul-betul dikaji, apa yang disampaikan Pak Wenny itu harus menjadi catatan kita," kata Karding, dalam sebuah diskusi bertajuk "Regulasi Kepemilikan Senjata, Antara Olahraga dan Petaka?", di Gedung
DPR, Jakarta, Selasa (16/10).
Hal itu menanggapi pernyataan Wenny terkait peluru yang menyasar ke ruangan kerjannya. Wenny meminta agar aparat kepolisian tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan atas insiden tersebut.
"Biarlah diproses hukum, diproses secara detil dan transparan agar publik bisa mengetahui dengan betul, bahwa ini dilakukan secara cepat pengusutannya, proses hukumnya dan transparan, ini penting," tegasnya.
Sebab, kata Karding, insiden adanya penembakan yang diduga peluru nyasar terhadap ruang kerja Anggota
DPR yang berada di lantai 13 dan lantai 16 itu tidak bisa dianggap sepele.
"Kita tidak boleh terlalu percaya dengan apa yang disampaikan Pak Bambang (Ketua
DPR) dan
Perbakin," katanya.
Kata Karding, insiden ini tentu membuat seluruh anggota
DPR tersentak dan kaget. Sebab, belum dapat dipercaya peluru bisa sampai ke lantai 13 dan 16 dari Lapangan Tembak yang jaraknya bisa dibilang cukup jauh.
"Saya tidak pernah menyangka bahwa jangkauan peluru dari Lapangan Tembak itu bisa sampai ke sini, itu nggak ada kepikiran sama sekali," katanya.
"Karena saya pikir yang dipakai latihan itu, hanya apa senjata-senjata dengan standar jarak penembakan yang tidak terlalu jauh, baik itu untuk sekedar hobi, maupun untuk kepentingan olahraga, jadi itu yang mengagetkan," tambah Karding.
KEYWORD :
DPR Gerindra Golkar Ditembak Perbakin