Kamis, 25/04/2024 11:11 WIB

SBY-Prabowo Diprediksi Bahas Power Sharing dan Logistik Pilpres

Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat SBY dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto diprediksi akan membahas power sharing (pembagian kekuasaan) dan logistik Pilpres 2019 mendatang.

Pertemuan SBY dan Prabowo di Cikeas

Jakarta - Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto diprediksi akan membahas power sharing (pembagian kekuasaan) dan logistik Pilpres 2019 mendatang.

Demikian disampaikan Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi (Sigma) Said Salahudin, melalui pesan singkatnya, Jakarta, Selasa (24/7). Menurutnya, soal pendanaan atau pengadaan logistik Pilpres akan menjadi agenda pembicaraan keduanya.

"Jadi garis besar pertemuan Prabowo-SBY nanti malam sepertinya tidak akan lari dari dua isu penting: `power sharing` dan logistik Pilpres," kata Said.

Kata Said, jika Demokrat yang mendapatkan posisi cawapres, maka bagaimana nanti pola pengadaan logistiknya dan siapa yang akan menanggung lembiayaan Pilpres 2019.

"Kompensasi politik apa yang kemudian dianggap pantas diberikan kepada PKS, PAN, dan parpol koalisi yang lain jika koalisi itu kelak menang di Pilpres," katanya.

"Begitu pula jika Demokrat setuju berkoalisi dengan Gerindra tanpa posisi cawapres. Berapa banyak kursi menteri yang dianggap sepadan untuk diberikan kepada Demokrat jika mereka menang," tegasnya.

Menurutnya, soal `power sharing` dan penyediaan logistik Pemilu ini publik harus paham bahwa yang demikian itu merupakan hal yang lumrah dibicarakan oleh partai politik manapun yang akan membangun suatu koalisi.

"Di kubu petahana pun kedua isu itu menjadi agenda pembahasan. Masalahnya, isu mengenai `power sharing` selama ini selalu ditutup rapat-rapat oleh partai politik. Mereka menganggap isu itu tabu untuk dikemukakan secara terbuka kepada publik, sebab mereka khawatir akan dituding melakukan politik transaksional atau politik dagang sapi," katanya.

"Menurut saya isu `power sharing` justru harus dipandang sebagai hal yang biasa saja dalam politik sebagai derivasi dari fungsi rekrutmen partai politik. Itu praktik yang sah dalam suatu negara demokrasi," tegas Said.

KEYWORD :

Pilpres 2019 Partai Demokrat Gerindra SBY Prabowo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :