Jum'at, 19/04/2024 13:35 WIB

Mahyudin Sayangkan Ulah Para Pejabat Negara

Mereka sebagai pejabat negara dan melayani publik seharusnya menjadi negarawan

Wakil Ketua MPR, Mahyudin Sosialisasi Emepat Pilar di hadapan ratusan warga Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (21/5).

Kalimantan Timur - Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin menyebut krisis kepercayaan rakyat kepada pemimpin merupakan salah satu tantangan kebangsaan.

Menurutnya, banyak kepala daerah, aparat penegak hukum bahkan ketua lembaga negara ditangkap KPK. Mereka sebagai pejabat negara dan melayani publik seharusnya menjadi negarawan namun sangat disayangkan menjadi contoh yang tidak baik bagi masyarakat karena melakukan tindak korupsi.

"Seharusnya mereka menjadi teladan bagi masyarakat," tegas Mahnyudin di hadapan ratusan warga Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (21/5).

Untuk itu dirinya mengharap agar korupsi disudahi agar masyarakat tidak hilang kepercayaan pada pemimpin. Dirinya mengkhawatirkan soal kepemimpinan sebab kadang masyarakat menjadikan tontonan jadi tuntunan. "Seharusnya masyarakat diberi teladan dari para pemimpin," ujarnya.

Dalam Sosialisasi Empat Pilar, lebih lanjut Mahyudin mengatakan penyebab lunturnya nilai-nilai luhur di masyarakat juga disebabkan dampak globalisasi.

"Globalisasi juga merupakan salah satu tantangan kebangsaan," ungkapnya.

Ciri dari globalisasi dikatakan mengubah sifat gotong royong menjadi individualistik. "Di antara kita ada yang tidak peduli pada yang lain," ujar pria asal Kalimantan Timur itu.

Tantangan-tantangan kebangsaan yang ada menurut Mahyudin dijawab oleh MPR dengan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

MPR melakukan sosialisasi untuk menyegarkan dan mengingatkan kembali nilai-nilai luhur bangsa. Bila bangsa ini menjadikan nilai-nilai luhur menjadi bagian dari keseharian maka bangsa ini akan dihormati oleh bangsa lain. Mahyudin menyebut nama Soekarno banyak dijadikan nama jalan di Afrika.

"Setelah Soekarno melakukan KAA di Bandung tahun 1955 banyak negara Afrika merdeka," ujarnya. "Karena Soekarno menjalankan amanat konstitusi maka ia dihormati oleh negara-negara di Afrika dan Asia," paparnya.

Dari sinilah MPR melakukan sosialisasi. "Kita keliling Indonesia untuk sosialisasi," tegas mantan Bupati Kutai Timur itu. "Tugas kita untuk saling mengingatkan," tambahnya

KEYWORD :

Warta MPR Mahyudin Kalimantan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :