Jum'at, 26/04/2024 15:13 WIB

Mentan akan Sikat Distributor Nakal

Harga daging sapi harus dijual Rp75.000 per kg, daging ayam, Rp32.000 per kg, telur Rp 22.000 per kg, bawang merah, Rp15.000 per kg dan Gula, Rp12.000 per kg.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan peninjauan, Pusat Toko Tani Indonesia (TTI), di jalan raya pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (18/05).

Jakarta - Tidak ada alasan lonjakan harga saat Ramadan hingga lebaran nanti. Pasalnya, pemerintah telah menyiapkan pangan strategis 20 persen di atas kebutuhan biasaya.

Begitu terang Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman  kepada awak media saat melakukan peninjauan, Pusat Toko Tani Indonesia (TTI), di jalan raya pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (18/05).

Mentan yang didampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP), Agung Hendriadi dan Staf khusus Mentan, Sam Herodian tersebut melakukan pengechekan harga komoditas yang dibutuhkan masyarakat saat ramadan.

"Jangan susahkan ummat yang sedang menjalankan ibadah, bila ada yang nakal, laporkan pada kami, tetapi harus faktual, lengkap, nama perusahaannya atau nama pedagang bila itu di tingkat pedagang," tegas Menteri Amran.

"Harga daging sapi harus dijual Rp75.000 per kg, daging ayam, Rp32.000 per kg, telur Rp 22.000 per kg, bawang merah, Rp15.000 per kg dan Gula, Rp12.000 per kg. Sudah harga ini tidak boleh naik lagi," sambung Amran.

Saat ditanya apakah harga ini merata disemua pasar? Amran, menjawab dengan lugas, harus sama, sebab TTI, ada di 3000 titik, dan bekerja sama dengan 7000 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), bahkan jumlahnya akan tingkatkan lagi hingga menjangkau seluruh masyarakat.

Untuk diketahui, pemerintah  saat ini tengah fokus membangun sistem cluster yang berdasar klimatologi, wilayah, tidak lagi sporadis dan parsial seperti waktu yang lalu. Semua harus fokus, bukan hanya komoditas, tetapi sumber daya manusianya. Begitupun rekan-rekan media, juga harus fokus, tidak hanya mencari kekurangan pemerintah.

Kementan, sebagai regulator dan fasilitator kebutuhan petani akan memetakan semua potensi daerah tertentu untuk mendapatkan keunggulan komparatif dari satu komoditas agar petani mendapat add value dari hasil usahanya.

"Seperti bawang merah, yang sudah kita ekspor, jagung, juga beras, jadi semua harus fokus, seperti bawang putih, bekerja sama dengan BUMN, kita kembangkan di Sembalun, Nusa Tenggara Barat, dan di Banyuwangi, baru-baru ini sudah panen," terang Amran.

Saat sekarang ini, kata Amran, kita mulai memasuki era digital, jaringan dibangun hingga Gapoktan dan Poktan yang dikoordinir penyuluh dan dinas-dinas di propinsi hingga kabupaten dan kota. Jadi bila ada info kenaikan harga atau kekurangan pasokan, di satu wilayah, hanya hitungan jam, sudah bisa diselesaikan. Lewat E-mail atau Whatsaap saja cukup, barang kebutuhan segera didistribusikan.

"Jadi sekarang, semua diupayakan dengan cepat dan tepat," ujar mentan, mengakhiri perbincangan dengan media

KEYWORD :

Kementan Andi Amran Sulaiman TTI pangan strategis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :