Kamis, 25/04/2024 14:14 WIB

Perilaku Tidak Bersih Masyarakat Jadi Perhatian Pemerintah

Edukasi harus menjadi tonggak awal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

Talkshow Indonesia Hygiene Forum bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat.(Foto : Andi Mardana/Jurnas.com)

Jakarta - Pentingnya meningkatkan kesadaran untuk hidup Iebih higienis dan sehat didasarkan pada data Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kementerian Kesehatan tahun 2016 yang menyebutkan, bahwa masih terdapat 6,8 juta kasus diare di masyarakat Indonesia dan mengancam kesehatan bahkan keselamatan nyawa mereka.

Dr. Wani Devita Gunardi, SpMK selaku Ketua Perhimpunan Ahli Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) DKI dan Dokter Ahli Mikrobiologi Klinis, menerangkan angka tersebut masih dapat ditekan jika masyarakat mengetahui penyebab dan cara pencegahan penyakit akibat pola hidup tidak higienis.

"Bakteri berbahaya ada di sekitar kita, bahkan rumah yang kita anggap bersih, bisa saja menjadi sumber penyakit. Karena itu, dibutuhkan perhatian yang Iebih besar untuk mengedukasi masyarakat terkait masalah higienitas," jelasnya.

Drg. Kartini Rustandi, M.Kes selaku Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan memiliki pandangan yang sama. Edukasi harus menjadi tonggak awal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

"Keluhan dan penyakit yang biasa menjangkit mereka, harus bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan agar masyarakat Indonesia bisa memahami hingga akar permasalahannya. Saya berharap Indonesia Hygiene Forum (IHF) dapat membantu program pemerintah untuk menyosialisasikan bahaya dari pola hidup yang tidak sehat," kelas drg. Kartini.

Harapan ini sesuai dengan misi IHF yang diinisiasi Unilever yakni membentuk jaringan yang melibatkan para pihak di bidang higienitas untuk berkolaborasi menjalankan sejumlah program mendorong terciptanya budaya bersih, memberikan edukasi berbasis ilmu pengetahuan kepada masyarakat, dan mendukung program pemerintah terkait higienitas.

Dra. Mayagustina Andarini, Apt, M.Sc, Deputi II Bidang Pengawasan Obat Tradisional Suplemen Kesehatan dan Kosmetik mewakili Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), menilai bahwa program ini membutuhkan keterlibatan banyak pihak dalam melalukan edukasi secara konsisten dan berkala untuk membawa pengaruh baik bagi kondisi higienis Indonesia.

“Transfer ilmu pengetahuan dan pemaparan data yang jelas dan berkala akan sangat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat," ujar Dra. Maya.

Dari sisi akademisi, Prof. Purnawan Junaidi selaku Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa selain edukasi, saat ini Indonesia juga membutuhkan standardisasi higienis yang dapat diterapkan secara umum dan menyeluruh serta bisa difungsikan sebagai indikator evaluasi pemerintah dan masyarakat Indonesia.

“Untuk menyelesaikan masalah ini, butuh dibentuk tim khusus yang akan menentukan standar-standar higienis di Indonesia. Standar ini bisa dijadikan bahan evaluasi agar penyakit-penyakit yang terkait dengan higienitas tidak mudah menjangkit masyarakat,” ujarnya.

KEYWORD :

Unilever hygiene gaya hidup sehat edukasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :