Sabtu, 20/04/2024 15:46 WIB

Anita Mae: Keahlian Jadi Kunci Pemberdayaan Perempuan

Alasannya karena banyak perempuan Indonesia yang tak bisa berbuat banyak, sebab tingkat pendidikan yang masih rendah

Anita Mae (foto: Instagram)

Jakarta – Pemberdayaan perempuan di Indonesia belum sepenuhnya bisa diwujudkan. Alasannya karena banyak perempuan Indonesia yang tak bisa berbuat banyak, sebab tingkat pendidikan yang masih rendah.

Demikian pernyataan presenter cantik Anita Mae saat dihubungi Jurnas.com, Sabtu (17/2) kemarin. Bagi Anita, hal yang perlu dilakukan pemerintah bersama masyarakat ialah membekali ibu-ibu rumah tangga dengan keahlian. Sehingga mereka bisa mendatangkan penghasilan, meski hanya bisa bekerja di rumah.

“Keahlian itu kunci pemberdayaan perempuan. Dengan memberdayakan ibu-ibu, mereka gak usah kerja di kantor deh, karena gak punya skill. Jualan aja deh di rumah, gimana caranya menghasilkan di rumah,” kata perempuan kelahiran Mataram, 11 Oktober 1986 itu.

Dan yang bertanggung jawab untuk memberikan keahlian itu, kata Anita, yakni kelompok-kelompok masyarakat, penyuluhan dari perguruan tinggi, hingga pemerintah.

Tak mudah mengharapkan perempuan berpendidikan tinggi kembali ke daerah asal untuk membesarkan kampung halamannya. Anita mencontohkan, di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), perempuan yang punya pendidikan tinggi umumnya akan mencari pekerjaan di kota-kota besar, alih-alih kembali ke Lombok setelah lulus.

“Karena yang punya pendidikan tinggi pasti punya achievment yang lebih tinggi. Misalnya, dia kuliahnya aja udah di Jogja, mendingan cari kerja di Jogja juga atau ke Jakarta dengan tantangan dan achievment yang lebih besar,” ucapnya.

Politik wadah pemberdayaan perempuan

Anita Mae tak menyangkal bahwa dewasa ini politik bisa dijadikan jalan untuk memberdayakan kaum perempuan. Ketika berada di kursi birokrasi, perempuan memang diharapkan mampu menelurkan kebijakan yang dapat meningkatkan pemberdayaan perempuan di Indonesia.

Seperti yang dilakukan Herawati Diah, sang pendiri Yayasan Gerakan Pemberdayaan Swara Perempuan (GPSP) akhir 1998 silam. Menurut Anita, Herawati Diah saat itu menginginkan perempuan berdaya dan mandiri meskipun hanya dalam menyuarakan pilihannya.

“Kalau kita lihat pemimpin-pemimpin perempuan, mereka punya potensi yang bisa dikembangkan untuk kepentingan masyarakat,” ujar pemilik nama lengkap Anita Risma Maerani ini.

“Contohnya Ibu Susi. Meskipun secara pendidikan dia gak lulus SMA, dia bisa jadi menteri dan mengamankan Indonesia dengan cara nyentriknya dia. Dia punya potensi yang bisa dikembangkan. So, politik sesuatu yang lumrah buat perempuan. Why not?” lanjutnya.

KEYWORD :

Selebriti Berita Artis Anita Mae Pemberdayaan Perempuan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :