Sabtu, 20/04/2024 14:45 WIB

LSM Turki Surati Al-Juneidi

Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Turki mengirimkan surat dukungan untuk remaja Palestina yang menjadi simbol protes Yerusalem.

Fawzi al-Juneidi (16 tahun) ditahan di Hebron pada Kamis setelah diseret dengan wajah babak belur oleh belasan tentara Israel (Anadolu).

Yerusalem – Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Turki mengirimkan surat dukungan untuk remaja Palestina  Fawzi Al-Juneidi yang menjadi simbol protes Yerusalem. Pria yang berusia 16 tahun itu berkali-kali dipukuli, ditendang, saat diseret oleh tentara Israel di kota Hebron, Tepi Barat pada Kamis (7/12) lalu.

Selain itu sejumlah LSM juga mengundang paman remaja Palestina itu, Rashad al-Junaedi menghadiri aksi unjuk rasa untuk Yerusalem yang akan diadakan pada 17 Desember mendatang di Ankara, Turki.

Sejumlah LSM Turki seperti Memur-Sen, Hak-Is, IHH, AGD, Cihannumma dan ONDER akan mengadakan demonstrasi di Ankara pada 17 Desember untuk memprotes keputusan Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Menggapi hal itu, Rashad menyatakan akan hadir, jika bisa mendapatkan visa dan diizinkan keluar oleh otoritas Israel. "Saya sangat senang dengan undangan dari Turki ini," kata Rashad kepada Anadolu, Kamis (14/12)

Rashad menilai ini adalah kesempatan untuk menyuarakan keterbatasan dan perlakuan buruk yang dilakukan oleh pasukan penjajah terhadap anak-anak Palestina.

"Kami akan terus berjuang melawan pendudukan. Kami akan melawan serangan-serangan yang dilakukan terhadap semua tempat suci khususnya Masjid al-Aqsa dan Yerusalem dengan hati dan suara," katanya

Hakim militer memperpanjang masa penahanan al-Juneidi selama tiga hari pada Senin lalu. Kemudian pada Rabu (13/12), masa penahanan al-Juneidi kembali diperpanjang, remaja berusia 16 tahun itu akan kembali menghadap hakim militer pada Senin (18/12) 

Menurut dakwaan jaksa militer yang dipaparkan pada Rabu, al-Juneidi dituduh melempar batu ke tentara Israel. Meski demikian, Al-Juneidi membantah tuduhan tersebut. Ia menyatakan bahwa saat itu ia keluar untuk memenuhi beberapa kebutuhan keluarganya dan terjebak di tengah kejadian.

Ia juga mengungkapkan bahwa sejumlah tentara menghadang dan menutup matanya saat mencoba melarikan diri dari bom suara dan lokasi kejadian.

Penangkapan Al-Juneidi terjadi pada saat wilayah pendudukan Palestina bergolak karena aksi-aksi unjuk rasa menentang keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dan mengumumkan rencana memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke kota yang diperebutkan tersebut. (Anadolu Agency)

 

KEYWORD :

Yerusalem Israel LSM Al-Juneidi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :