Selasa, 23/04/2024 22:16 WIB

Pasien Gagal Ginjal Rentan Terkena Osteoporosis

Pasien gagal ginjal dianjurkanmenghindari konsumsi makanan yang tinggi kandungan fosfornya.

ilustrasi

Yogyakarta - Kalsium dan fosfor dalam tubuh harus seimbang. Pada pasien gagal ginjal, fosfor akan meningkat, karena ginjal sudah tidak bisa mengatur keseimbangan fosfor dalam tubuh. Jika fosfor dalam tubuh terus meningkat, maka tubuh merespon dengan meningkatnya hormon PTH (Parathyroid Hormone).

Bila terjadi peningkatan fosfor terus menerus, maka PTH akan mengambil kalsium dari dalam tulang. Hal ini akan menyebabkan tulang menjadi rapuh dan keropos (osteoporosis). Inilah yang disebut, gangguan mineral dan tulang pada pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) atau yang sering disebut Chronic Kidney Disease-Mineral and Bone Disorder (CKD-MBD).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh dr. R. Heru Prasanto, SpPD-KGH dihadapan 160 orang pasien gagal ginjal dalam Seminar Awam untuk memperingkati Hari Kesehatan Nasional 2017 yang ke-53, dengan mengambil tema, Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Cuci Darah dengan Pencegahan Gangguan Tulang, di Yogyakarta, Minggu 12 November 2017.

Seminar yang berisi edukasi tentang kesehatan ginjal itu, diselenggarakan oleh Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) dengan bekerja sama dengan Fresenius Medical Care (FMC), yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Renal yang berkantor pusat di Jerman.

Lebih lanjut, konsulen ginjal hipertensi yang bertugas di RSUP Sardjito Yogyakarta ini mengatakan, bila pasien gagal ginjal tidak mampu mengendalikan kandungan fosfor dalam tubuh, dalam jangka panjang atau diatas sekitar 4 tahun, maka akan terjadi gangguan tulang, seperti osteoporosis, nyeri tulang, bahkan tulang mudah patah. Selain gangguan tulang, terjadi pengapuran di katup jantung (dengan ditandai dengan gerak katup yang tidak elastis), kalsifikasi (pengapuran) jaringan lunak dan infeksi jaringan bawah kulit.

Dengan demikian, menurut dr. Heru, pasien gagal ginjal harus rutin mengkontrol jumlah fosfor dalam tubuh satu bulan sekali. Bila fosfor tetap tinggi harus mengecek hormon PTH. “Dan bila PTH juga tinggi, pasien harus melakukan diet rendah fosfor, melakukan hemodialisa (HD) dengan adekuat, bila perlu meningkatkan frekuensi HD menjadi 3 kali seminggu, dan mengkonsumsi Binder Fosfat,” jelasnya.

Sementara itu, dr. Metalia Puspitasari, MSc, SpPD menganjurkan agar pasien gagal ginjal menghindari konsumsi makanan yang tinggi kandungan fosfornya. Seperti; teri kering, kuning telur, hati sapi, hati ayam, kacang-kacangan, susu skim bubuk (produk susu) dan lainnya. Menurutnya, semua makanan berprotein kandungan fosfornya juga tinggi. 

“Tetapi, pasien GGK harus cukup asupan proteinnya, karena berfungsi untuk membentuk sel darah merah. Saya menyarankan pasien gagal ginjal tetap harus mengkonsumsi makanan berprotein. Sedangkan untuk mengendalikan jumlah fosfor, pasien harus meminum binder (pengikat) fosfor pada saat makan,” tutur dia.

Dalam kata sambutannya, Tony Samosir, Ketua Umum KPCDI, mengatakan dalam acara pembukaan, “Pasien cuci darah sangat rentan terkena osteoporosis. Biasanya terjadi ketika pasien sudah cuci darah diatas 4 tahun. Dengan kegiatan seminar ini, diharapkan setiap pasien mendapatkan informasi dan edukasi yang tepat serta menjadi lebih disiplin baik dalam mengkonsumsi diet makanan dan obat-obatan kalsium sesuai anjuran dokter,” ucapnya.

KEYWORD :

Gagal ginjal KPCDI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :