
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman bersama Menteri BUMN, Rini Suwandi
Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) pastikan bahwa subsidi pupuk dan benih menjadi satu faktor penting penentu produksi pertanian. Karena dapat meringankan beban petani, juga sebagai proses transfer teknologi menggunakan benih unggul dan pemupukan berimbang dengan harga terjangkau.
“Peningkatan produksi dua tahun terakhir ini tidak bisa dilepaskan berbagai kebijakan yang diterapkan di lapangan. Misal refocusing anggaran dibelanjakan untuk membangun infrastruktur irigasi, lahan, alat mesin pertanian dan penyediaan sarana produksi, antara lain pupuk dan benih unggul,” ujar Plt. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Suwandi. Kementan sejak tahun 2015 lalu, secara berkelanjutan telah melakukan refocusing anggaran, sehingga porsi bantuan untuk petani menjadi fokus utama anggaran belanja Kementan dibandingkan pos anggaran lainnya. Pada tahun ini, total belanja sarana dan prasarana produksi pertanian capai 16,6 triliun rupiah atau 70% dari total anggaran Kementan. Data BPS menunjukkan kemampuan daya beli petani meningkat seiring nilai NTP dan NTUP terus meningkat. Pada bulan ini, Tercatat NTP Agustus 2017 naik 0.94% menjadi 101,60 dibanding bulan sebelumnya. Sementara NTUP Agustus 2017 mencapai 110,61 atau naik 0,78 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.Hingga bulan Agustus tahun ini, sudah ada 3,5 juta petani penerima Kartu Tani, meliputi daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Pada akhir September, ditargetkan 5,6 juta petani di Jawa sudah menerima Kartu Tani. “Diharapkan per 1 Januari 2018, pupuk subsidi untuk wilayah Pulau Jawa bisa dibeli pakai Kartu Tani dan digesek pada mesin EDC (Electronik Data Capture) yang tersedia pada distributor pupuk,” jelas Suwandi.Pada tahap awal, Kartu Tani diimplementasikan terlebih dahulu di Pulau Jawa. Sedangkan untuk validasi pendataan petani by name dan by address di Luar Jawa dilakukan tahun depan. Kementan mengharapkan pada tahun 2020 Kartu Tani sudah bisa diimplementasikan secara nasional. KEYWORD :
Kementerian Pertanian Amran Sulaiman