Kelompok militan Palestina, Hamas menuduh Direktur Operasi UNRWA di Jalur Gaza, Matthias Schmale, membenarkan serangan Israel di wilayah pantai.
Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) mencoba untuk menutup Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) karena badan tersebut terus menghadapi krisis keuangan
UNRWA menerima kontribusi terendah tahun ini sejak 2012, pada saat kebutuhan pengungsi diperparah oleh efek pandemi pada sumber daya mereka yang sedikit,
Donasi itu menambah USD93.1 juta yang sudah disalurkan Uni Eropa sebelumnya.
Bakat belum membeberkan kapan akan menutup lembaga itu secara pasti. Namun, ia memastikan akan menutup sekolah yang melayani 1.800 siswa pada akhir tahun ajaran ini.
Sekretaris Jenderal dan Kepala Badan, dan Komisaris Jenderal Pierre Krahenbuhl mendukung penuh UNRWA, yang memimpin upaya cepat, inovatif dan tak kenal lelah untuk mengatasi krisis keuangan yang tak terduga tahun ini.
Sebelum pengumuman itu, Kushner, dalam email bocor yang diperoleh FP, tertulis: "Adalah penting untuk memiliki upaya jujur dan tulus untuk mengganggu UNRWA."
Kampanye yang diberi nama `Martabat tak ternilai harganya` bertujuan menarik donor baru bagi pengungsi Palestina.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat ingkar janji soal dana sebesar USD45 juta atau sekitar Rp600 miliar untuk keperluan pangan dan kebutuhan pokok warga Palestina