Israel memperingatkan setiap pendapatan yang dilihat Teheran dari keringanan sanksi baru akan digunakan untuk membeli senjata yang dapat membahayakan Israel.
Pernyataan itu menawarkan penilaian pesimistis terhadap upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan di mana Iran telah membatasi program nuklirnya dengan imbalan bantuan dari sanksi ekonomi AS, Uni Eropa dan PBB.
Teguran itu datang ketika para diplomat menghentikan putaran ketujuh pembicaraan internasional yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015.
Iran dan negara-negara besar sedang mencoba, dalam pembicaraan di Wina, untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015 di mana Teheran membatasi program nuklirnya dengan imbalan bantuan dari sanksi ekonomi AS, Uni Eropa dan PBB.
Israel sangat khawatir kekuatan dunia akan menghapus sanksi terhadap Iran dengan imbalan pembatasan yang tidak memadai pada program nuklir Negeri Para Mullah itu.
Rencana tersebut merupakan yang terbaru Iran kepada IAEA bahwa pihaknya berencana melanggar kesepakatan pakta nuklir 2015 sebagai pembalasan atas penarikan Amerika Serikat (AS) dari perjanjian dan penerapan kembali sanksi terhadap Teheran.
Uni Eropa (UE) tetap berniat untuk mempertahankan kesepakatan nuklir Iran
Arab Saudi menyebut kesepakatan nuklir Iran, yang juga dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) belum mampu menghalangi Iran mengejar aspirasi nuklirnya.
Ketiga negara tersebut menambahkan akan terus berkomitmen untuk sepenuhnya melaksanakan resolusi Dewan Keamanan 2015 yang mengabadikan pakta tersebut, yang juga termasuk Rusia dan China.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini mengatakan, semua pihak yang bergabung dalam perjanjian nuklir Iran tetap mematuhi sepenuhnya kesepakatan tersebut