Kritikan dan dukungannya terhadap majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, yang menerbitkan karikatur Nabi Muhammad, menyebabkan kampanye media sosial yang menyerukan boikot produk Prancis dari supermarket di negara-negara Arab dan Turki.
Pemimpin Turki menyerukan boikot barang-barang Prancis dan parlemen Pakistan mengeluarkan resolusi yang mendesak pemerintah untuk menarik utusannya dari Paris.
Sejumlah warga Mesir di media sosial menyerukan boikot produk Prancis
Profesor ilmu politik Emirat Abdulkhaleq Abdulla menuduh Ikhwanul Muslimin di Kuwait merencanakan kampanye boikot produk Prancis
Seruan boikot produk Prancis terus dilakukan oleh masyarakat luas. Presiden Prancis belum meminta maaf.
Patroli Siber dilakukan Polri guna mengantisipasi provokasi ajakan boikot produk Prancis.
Marzuqi Mustamar menyerukan dan mengajak kaum Nahdliyin khususnya dan masyarakat umumnya untuk tidak ikut ikut memboikot produk Prancis.