Perubahan konstitusi itu dinilai sangat kontroversial, dikhawatirkan memicu demonstrasi massa yang akan menewaskan puluhan orang.
Pemimpin berusia 83 tahun itu menolak menjawab pertanyaan dari seorang tentara tentang apakah dia telah dianiaya.
Pemerintah Turki menekankan harapan kuat Ankara untuk pemulihan cepat tatanan konstitusional di negara Afrika Barat dan pembebasan segera Conde.
Kudeta yang terjadi Minggu (5/9) adalah yang ketiga sejak April di Afrika Barat dan Tengah, meningkatkan kekhawatiran tentang kembalinya kekuasaan militer di wilayah yang telah membuat langkah menuju demokrasi multi-partai sejak 1990-an.