Eko mengklaim tak pernah ada pembicaraan khusus saat bertemu dengan Rochamdi. Termasuk soal pembahasan WTP kementerian yang dipimpinannya.
Dikatakan Eko, reshuffle merupakan hak prerogratif Presiden. Eko sendiri sejauh ini mengaku tak tahu menahu mengenai isu reshuffle ini.
Ajiep mengatakan sejumlah kementerian yang terlibat dalam implementasi dana desa terlihat tidak singkron, terutama untuk masalah regulasi.
Utut menyatakan akan mengusulkan kepada Menpora agar Hashim Djojohadikusumo dianugerahi sebagai pembina olahraga terbaik.
Eko mengharapkan kepada masyarakat di wilayah perbatasan untuk mencintai produk dalam negeri.
Sistem rekruitmen pendamping desa dilakukan secara terbuka atau online yang melibatkan instansi, perguruan tinggi dan diawasi oleh masyarakat.
Pertemuan Eko dan Anwar dengan Rochmadi dilakukan pada 4 Mei 2017, beberapa hari sebelum penyerahan uang suap sebesar Rp 240 juta.
Menurut Eko saat itu dirinya datang ke kantor Prof Eddy Mulyadi bersama Sugito dan Sekjen Kemendes, Anwar Sanusi.
Jaksa terus menelisik mengenai pengetahuan Eko seputar WTP. Jaksa pun sempat memunculkan percakapan antara Eko dengan Sugito melalui aplikasi Whatsapp.
Dikatakan Eddy, dirinya dalam pertemuan itu didampingi kepala auditorat, yakni Ali Sadli yang saat ini berstatus tersangka di KPK.