masyarakat yang tidak berliterasi akan mengalami kesulitan dalam mengelola hasil sumber daya alam.
Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI terus berupaya melakukan percepatan pengembangan tingkat kegemaran membaca dan indeks literasi masyarakat Indonesia.
Untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, Perpusnas menyediakan layanan daring yang bisa diakses setiap saat dan bebas biaya.
Kedua perpustakaan akan bekerja sama dan mengembangkan kegiatan penelitian bersama, pertukaran koleksi buku, penyelenggaraan pameran dan acara bersama termasuk dalam format daring, pengembangan kapasitas dan pertukaran pengalaman sumber daya manusia,
Angka ini cukup menguatkan bahwa orang Indonesia bukan malas membaca, tapi ketersediaan buku yang kurang.
harus ada sinergi baik yang terjalin antara Perpusnas dengan Bunda Literasi dan perguruan tinggi guna menghasilkan penerus bangsa yang mampu bersaing dalam kompetisi global.
Kepala Perpusnas berharap, ke depan, pertukaran informasi dan pengetahuan, pengiriman sumber daya manusia, dan pertukaran bahan pustaka, dapat berlanjut.
data Perpusnas menyebutkan baru 30 juta penduduk Indonesia yang familiar dengan digitalisasi konten ilmu pengetahuan.
Perpusnas dalam hal ini memiliki tanggung jawab besar untuk meningkatkan literasi kelapa agar kelapa kembali menjadi komoditas unggulan nasional.
Membaca dan menulis diyakini akan menciptakan peradaban baru, karena menulis dan peradaban tidak dapat dipisahkan.