“Saya tidak ingin Jakarta dipimpin oleh gubernur yang tidak berpihak kepada rakyat tapi pada cukong-cukong dan pengembang,” kata Rachma
Ketum Partai Golkar Setya Novanto mendapat informasi bahwa PDIP mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan wakilnya Djarot Saiful Hidayat.
PDIP dikabarkan akan mengusung pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan wakilnya Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI 2017. Bagaimana sikap kader PDIP khususnya warga DKI?
Meski dinilai berhasil memimpin Kota Surabaya, namun Partai Golkar meragukan kemampuan kader PDI Perjuangan Tri Rismaharini memimpin DKI Jakarta.
PDI Perjuangan (PDIP) telah menuntaskan pembahasan calon kepala daerah yang akan diusung di Pilkada 2017 termasuk Cagub DKI Jakarta.
Parpol sebagai salah satu kunci keberhasilan Pilkada DKI dalam melahirkan seorang pemimpin yang merakyat. Apakah Pilkada DKI menghasilkan pemimpin yang amanah atau justru pemimpin otoriter?
Kader PDI Perjuangan (PDIP) mengirim surat terbuka kepada Megawati Soekarnoputri. Surat tersebut sebagai penolakan terhadap pencalonan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Koalisi kekeluargaan menunggu PDI Perjuangan (PDIP) untuk memutuskan pasangan calon gubernur (Cagub) yang akan diusung di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Jelang pengumuman calon gubernur (Cagub) dari PDI Perjuangan (PDIP), kelompok relawan pendukung Tri Rismaharini menyambangi Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (20/9).
PDIP secara resmi mengusung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat ke Pilkada DKI 2017.