Hal itu lantaran Terbit Rencana kini berstatus tersangka kasus dugaan suap terkait pengadaan barang dan jasa.
Terbin bakal diperiksa Komnas HAM terkait temuan kerangkeng manusia yang berada di rumah pribadinya.
Terbit Rencana merupakan tersangka kasus dugaan suap terkait proyek pengadaan barang dan jasa di Pemkab Langkat.
Pemeriksaan Terbit Rencana dilakukan di markas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pukul 13.30 WIB, Senin (7/2).
Sebab, banyak hal yang ditemukan Komnas HAM di kerangkeng manusia itu. Dari adanya dugaan kekerasan terhadap manusia hingga hilangnya nyawa.
Dugaan jumlah korban yang meninggal itu didasari atas temuan-temuan sebelumnya. Di mana, informasi korban meninggal sebelumnya hanya satu orang.
Alat itu akan memperkuat bukti dugaan adanya kekerasan yang terjadi di kerangkeng manusia tersebut.
Komnas HAM terus mendalami kasus dugaan perbudakan dengan kerangkeng di rumah Bupati Langkat non aktif.
Pemeriksaan pun dilakukan di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta.