https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Akhir Maret 2024, Penerimaan Pajak Capai Rp393 Triliun

Untung Prasetyo | Jum'at, 26/04/2024 18:05 WIB

Sri Mulyani menyebut komposisi penerimaan pajak terdiri dari PPh non migas yang tercatat Rp220,42 triliun atau 20,73 persen dari target APBN Mata Uang Rupiah pecahan seratus ribu. (Illustrasi-Istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Hingga akhir Maret 2024, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan pajak capai Rp393,91 triliun.

"Ini artinya hampir 20% dalam satu kuartal ini, 19,81% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Jumat (26/4/2024).

Dikatakannya dalam bulan Januari 2024, Pemerintah berhasil mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp149 triliun atau 7,5%.

Baca juga :
Pemprov DKI Inisiasi PJU Pintar di Kawasan Gunawarman Jakarta Selatan

Kemudian bulan Februari, penerimaan pajak terkumpul Rp269 triliun atau 13,5 persen dari target.

Sri Mulyani menyebut komposisi penerimaan pajak terdiri dari PPh non migas yang tercatat Rp220,42 triliun atau 20,73 persen dari target APBN.

Baca juga :
Sindir Nurul Ghufron, MAKI Minta Bantuan Mutasi PNS di Papua

Kemudian untuk PPN dan PPnBM per Maret 2024 mencapai Rp155,79 triliun, naik 2,57% yoy atau sekitar 19,2% dari target tahun ini.

Adapun yang mengalami koreksi yaitu PPH Migas yang tercatat Rp14,53 triliun atau secara bruto menurun 18,06 persen year on year (yoy).

Baca juga :
Gus Halim Optimistis SMK Sultan Agung Jombang Makin Berkembang

"Nanti kita liat PPH Migas naik turun berdasarkan harga minyak dan nilai tukar untuk kuartal 1 masih mengalami koreksi cukup dalam yaitu 18 persen. Namun ini totalnya juga sudah di atas 19 persen dan PBB dan pajak lainnya (tercatat) Rp3,17 triliun itu 8,39 persen secara bruto naik 11,05 persen yoy," tuturnya.

"Mayoritas dari pajak-pajak, jenis pajak utama kita masih tumbuh positif namun pertumbuhanya relatif tipis dan ini harus kita waspadai," pungkasnya.

(Untung Prasetyo)
KEYWORD :

Sri Mulyani APBN Penerimaan Pajak