Jum'at, 17/05/2024 11:06 WIB

WHO: Hampir 1,3 Miliar Orang di Seluruh Dunia Menderita Hipertensi

Tetapi setengah dari orang-orang yang terkena dampak tidak menyadari kondisi mereka yang tidak diobati.

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (Foto: Reuters)

Jenewa, Jurnas.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, hampir 1,3 miliar orang di seluruh dunia menderita hipertensi, pembunuh diam-diam yang sering didorong oleh obesitas yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal.

WHO dan Imperial College London dalam sebuah studi bersama yang diterbitkan di The Lancet menyebutkan, hipertensi dapat dengan mudah didiagnosis dengan memantau tekanan darah, dan diobati dengan obat-obatan murah, tetapi setengah dari orang-orang yang terkena dampak tidak menyadari kondisi mereka yang tidak diobati.

Sementara tingkat hipertensi telah berubah sedikit dalam 30 tahun, beban kasus telah bergeser ke negara-negara berpenghasilan rendah karena negara-negara kaya sebagian besar telah mengendalikannya, kata studi tersebut.

"Ini jauh dari kondisi kemakmuran, ini adalah kondisi kemiskinan," profesor kesehatan lingkungan global di Imperial College London, Majid Ezzati mengatakan pada konferensi pers pada Selasa (24/8).

"Banyak bagian Afrika sub-Sahara, sebagian Asia Selatan, beberapa negara kepulauan Pasifik, mereka masih belum mendapatkan perawatan yang dibutuhkan," katanya.

Sekitar 17,9 juta orang meninggal pada 2019 karena penyakit kardiovaskular, terhitung satu dari tiga kematian global, dengan hipertensi sebagai faktor utama, menurut WHO.

"Kita tahu pengobatannya murah, obatnya murah. Tapi perlu dimasukkan ke dalam UHC (universal health coverage) jadi ini bukan biaya bagi pasien, harus ditanggung oleh sistem asuransi, " kata  direktur departemen penyakit tidak menular WHO, Bente Mikkelsen.

Terlepas dari faktor risiko genetik untuk hipertensi, ada "faktor risiko yang dapat dimodifikasi" yang terkait dengan gaya hidup, kata Mikekelsen.

Ini termasuk diet yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi tembakau dan alkohol, diabetes yang tidak terkontrol, dan kelebihan berat badan, katanya.

Mengacu pada obesitas, dia berkata: "Ini benar-benar tsunami dari faktor risiko". (Reuters)

KEYWORD :

WHO Hipertensi Obesitas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :