Kamis, 25/04/2024 08:06 WIB

Gegara Ini Bangladesh Batalkan Vaksinasi Massal

pemerintah Bangladesh membatalkan upaya vaksinasi massal COVID-19 massal karena kekurangan dosis.

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (Foto: Detik Health)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Kesehatan Zahid Maleque mengatakan bahwa pemerintah Bangladesh membatalkan upaya vaksinasi massal COVID-19 massal karena kekurangan dosis.

"Kami tidak akan melanjutkan kampanye vaksinasi massal karena kami tidak memiliki cukup dosis di tangan kami. Dan, kami tidak akan melakukan atau menggunakan istilah `vaksinasi massal` lagi," kata Zahid, dilansir AA, Selasa (24/08).

Maleque menambahkan bahwa pendaftaran untuk mendapatkan vaksinasi masih akan berlanjut di negara Asia Selatan tergantung pada ketersediaan vaksin karena kami tidak ingin melihat antrian panjang di pusat vaksinasi.

"Lebih dari 35 juta orang telah mendaftar untuk vaksin, sementara lebih dari 20 juta warga telah disuntik," katanya.

Pemerintah sebelumnya telah meluncurkan dorongan inokulasi massal enam hari mulai 7 Agustus dan diperkirakan akan memperpanjangnya lebih jauh.

Antrean panjang membentang dari pusat vaksinasi di seluruh negeri di tengah rendahnya ketersediaan vaksin, dengan banyak yang mengkritik bahwa antrean tersebut melanggar pedoman keselamatan kesehatan terhadap virus corona.

Maleque sebelumnya mengatakan pada 15 Agustus bahwa upaya vaksinasi massal tidak dapat dilanjutkan karena jumlah dosis yang semakin berkurang.

Bangladesh diperkirakan akan mendapatkan enam juta dosis lagi vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 sebagai hadiah pada bulan September, menteri menambahkan, mengatakan bahwa negara itu juga telah memesan lebih 60 juta suntikan vaksin China sementara negara itu akan menerima 60,8 juta dosis. di bawah fasilitas COVAX.

"Tidak akan ada krisis vaksin di negara ini segera, dan sekitar 70 hingga 80 juta warga akan divaksinasi antara Januari dan Februari 2022," katanya.

Bangladesh pada hari Senin melaporkan 117 lebih banyak kematian terkait virus corona dan 5.717 kasus baru, menjadikan jumlah kematian negara itu menjadi 25.399 dan jumlah total infeksi yang dikonfirmasi lebih dari 1,46 juta, menurut angka resmi.

KEYWORD :

Virus Corona Vaksinasi Massal Pemerintah Bangladesh




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :