Kamis, 25/04/2024 16:22 WIB

Pengguna Twitter Bisa Laporkan Informasi Salah soal Covid-19

Pengguna Twitter juga akan diminta untuk memilih apakah komentar menyesatkan tersebut bersifat politis, terkait kesehatan, atau termasuk dalam kategori lain.

Logo Twitter terlihat di luar kantor pusat perusahaan. (Foto: Reuters)

Jakarta, Jurnas.com - Platform media sosial Twitter umumkan para pengguna dapat melaporkan informasi yang salah terkait berita -berita Covid-19 melalui proses yang sama seperti pelecehan atau konten berbahaya lainnya, melalui menu dropdown di kanan atas setiap cuitan, tweet.

Pengguna Twitter juga akan diminta untuk memilih apakah komentar menyesatkan tersebut bersifat politis, terkait kesehatan, atau termasuk dalam kategori lain.

Kategori politik mencakup bentuk disinformasi yang lebih spesifik seperti konten yang terkait dengan pemilu. Kategori kesehatan juga akan menyertakan opsi bagi pengguna untuk menandai informasi yang salah terkait COVID-19.

The Verge melaporkan, fitur baru ini akan mulai tersedia pada Selasa untuk sebagian besar pengguna di AS, Australia, dan Korea Selatan.

Twitter berharap bisa menjalankan eksperimen ini selama beberapa bulan sebelum memutuskan untuk meluncurkannya ke pasar global.

Twitter juga mengatakan bahwa tidak setiap laporan akan ditinjau karena platform terus menguji fitur tersebut.

Tetapi data yang diperoleh melalui pengujian akan membantu perusahaan menentukan bagaimana mereka dapat memperluas fitur selama beberapa minggu ke depan.

Tes tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi tweet yang berisi informasi yang salah yang berpotensi menjadi viral di dunia maya.

Bulan lalu, pemerintahan Biden mengambil sikap yang lebih kuat terhadap informasi yang salah karena varian baru COVID-19 terus menyebar. Presiden Biden mengatakan kepada wartawan pada bulan Juli bahwa platform media sosial seperti Facebook "membunuh orang" dengan informasi yang salah tentang vaksin.

KEYWORD :

Twitter Informasi Covid-19 Salah Fitur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :