Rabu, 15/05/2024 09:15 WIB

Komitmen Tegas Arzeti Bilbina, Edukasi Ibu Jaga Kesehatan Anak dari Bahaya BPA

Artis yang juga politisi PKB, Arzeti Bilbina tegas akan terus memperjuangkan kesehatan anak dari bahaya BPA.

Arzeti Bilbina saat berikan arahan untuk laksanakan Protokol Kesehatan. (Foto : Jurnas/Ist).

Jakarta, Jurnas.com- Artis yang kini menjadi Anggota DPR RI, Arzeti Bilbina tegas beresikap dan terus menyuarakan kepentingan rakyat. Arzeti yang duduk di Komisi IX dalam penanganan kesehatan, pendidikan dan anak-anak ini terus berkomitmen mengedukasi masyarakat, utamanya ibu-ibu agar aware terhadap bahaya racun Bisphenol A atau BPA. Sehingga Ibu-ibu bisa memilih dan memilah plastik yang aman digunakan untuk anak.

Itulah yang diungkapkan Arzeti Bilbina saat menjadi bintang tamu podcast acara P@S ASIK (Baca Pas Asik-red) yang dipandu Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait pada Rabu, 4 Agustus 2021 lalu, di Studio Komnas Tv Anak, Jalan TB Simatupang No 33, Pasar Rebo Jakarta Timur.

Sebagai anggota legislatif dari Komisi IX yang merupakan mitra kerja BPOM (Badan Pengawas Obat Makanan dan Minuman) Arzeti berjanji akan membawa fenomena Bisphenol A ke rapat kerja dewan. Selain itu, Arzeti juga akan menyampaikan dan mengingatkan kembali  kepada Ka BPOM untuk melengkapi Perka BPOM yang sudah ada, dengan peraturan mencantumkan label peringatan konsumen pada kemasan plastik No.7 yang mengandung BPA.

“Kami telah sampaikan langsung kepada Ka BPOM,  saat rapat kerja dengan BPOM. Kami mengapresiasi pihak BPOM yang secara responsif membahas masalah BPA ini. BPOM telah melakukan tiga kali FGD (Forum Group Discusion) khusus membahas BPA. Kami berharap BPOM Segera memberi label peringatan konsumen pada kemasan plastik yang mengandung BPA,” tutur wanita kelahiran 4 September 1973 ini, Kamis (6/8/2021).

Istri pengusaha Didit Setyawan ini menambahkan, BPOM telah melakukan uji terhadap kemasan plastik. Dan hasilnya masih di bawah ambang batas. Batas toleransi yang dilkeluarkan BPOM adalah 0,6 BPJ. Sedang berdasarkan hasil uji, berada di 0,03 BPJ.

“Memang itu jauh dari ambang batas. Tapi untuk bayi, balita dan janin harus Free BPA. Harus 0 BPJ. Kita tidak berani mengambil risiko,  atau biar aman diberi label seperti pada susu kental manis yang berbunyi tidak cocok untuk bayi. Seperti pada kemasan rokok ada peringatan bahaya merokok dapat menimbulkan gangguan jantung, impotensi dan kehamilan,” tandas Arzeti.

Arzeti Bilbina mengakui, dirinya semakin tanggap akan kondisi lingkungan terutama bahaya BPA usai menghadiri acara peringatan Hari Anak Nasional di Auditorium di Komnas Perlindungan Anak pada  29 Juli 2021 lalu.

Menurutnya, sepulang menghadiri acara peringatan Hari Anak Nasional, Arzeti langsung memeriksa seluruh peralatan yang terbuat dari plastik. Baik peralatan makan, minum, tempat bumbu dapur dan lain-lain. Semua wadah plastik yang tidak ada tulisan ‘Free BPA’ dibuang ke tempat sampah.

“Jadi sampai di rumah saya periksa seluruh peralatan makan dan minum saya periksa satu –persatu. Botol-botol plastik. Untunglah hampir semua mempunyai kode ‘Free BPA’ yang tidak ada kode tersebut saya buang,” kata Arzeti yang banyak mendapatkan teror setelah dirinya kritis terkait bahaya BPA.

Sejalan dengan Arzeti, Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait juga mendesak BPOM sebagai regulator segera memberi label peringatan konsumen pada kemasan galon ulang, karena dari kemasan galon guna ulang inilah berpotensi terjadi migrasi BPA ke wadah makan bayi atau botol susu.

“Label peringatan konsumen ini perlu dicantumkan dalam kemasan galon guna ulang untuk melindungi masa depan bayi, balita dan janin yang dikandung oleh ibu hamil agar tidak terpapar zat yang berbahaya  yang dapat mengakibatkan terganggunya hormonal perkembangan organ tubuh dan perilaku serta gangguan kanker di kemudian hari,” tegas Arist Merdeka Sirait.

KEYWORD :

Kabar Artis Arzeti Bilbina BPA Komnas PA




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :