Senin, 06/05/2024 20:48 WIB

WHO Minta Vaksinasi Ketiga Segera Disetop, Ini Alasannya

Seruan penyetopan vaksin booster ini mencuat ketika banyak negara kaya mempertimbangkan vaksinasi ketiga, dalam rangka memerangi varian Delta yang dianggap lebih menular.

Ilustrasi vaksin (Foto/SehatQ)

New York, Jurnas.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta pelaksanaan suntikan ketiga vaksin Covid-19 disetop. Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus beralasan, saat ini masih banyak negara miskin yang belum terdistribusi vaksin.

Seruan penyetopan vaksin booster ini mencuat ketika banyak negara kaya mempertimbangkan vaksinasi ketiga, dalam rangka memerangi varian Delta yang dianggap lebih menular.

"Saya memahami keprihatinan semua pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari varian Delta. Tetapi kami tidak dapat menerima negara-negara yang telah menggunakan sebagian besar pasokan vaksin global untuk menggunakan lebih banyak lagi," tegas Tedros dikutip dari Reuters pada Kamis (5/8).

Menurut catatan WHO, negara-negara berpenghasilan tinggi telah memberikan sekitar 50 dosis untuk setiap 100 orang per Mei 2021 lalu. Jumlah itu meningkat dua kali lipat. Sebaliknya, negara-negara berpenghasilan rendah hanya mampu memberikan 1,5 dosis untuk setiap 100 orang, karena kurangnya pasokan.

"Kami membutuhkan distribusi vaksin mendesak dari negara-negara berpenghasilan tinggi ke negara-negara berpenghasilan rendah," kata Tedros.

Untuk melawan penyebaran varian Delta, beberapa negara telah mulai menggunakan atau mulai mempertimbangkan kebutuhan dosis booster, bahkan di saat sejumlah ilmuwan masih berdebat mengenai kebutuhan vaksinasi ketiga.

"Fakta bahwa kami memvaksinasi orang dewasa yang sehat dengan dosis booster vaksin Covid-19 adalah cara berpikir yang picik," ujar Elin Hoffmann Dahl, penasihat medis penyakit menular untuk kampanye akses Medecins Sans Frontieres.

"Dengan munculnya varian baru, jika kita terus membiarkan sebagian besar dunia tidak divaksinasi, kita pasti akan membutuhkan vaksin yang disesuaikan di masa depan," imbuh Dahl.

Pekan lalu, Presiden Israel Isaac Herzog menerima suntikan ketiga vaksin virus corona, memulai kampanye untuk memberikan dosis booster kepada orang berusia di atas 60 tahun di negara itu.

Amerika Serikat pada Juli lalu menandatangani kesepakatan dengan Pfizer Inc dan BioNTech Jerman, untuk membeli 200 juta dosis vaksin Covid-19 tambahan, untuk membantu vaksinasi anak serta kemungkinan suntikan booster.

KEYWORD :

Vaksin Booster Vaksinasi Ketiga WHO Kasus Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :