Sabtu, 20/04/2024 17:56 WIB

Gedung Putih: Israel Bebas Membuat Keputusan yang Dianggap Tepat terhadap Iran

Amerika Serikat (AS), Inggris dan Israel menyalahkan Iran atas serangan fatal terhadap kapal tanker minyak yang terkait dengan Israel. Iran membantah terlibat.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberikan jumpa pers di akhir pertemuan para Menteri Luar Negeri NATO di markas besar Aliansi di Brussels, Belgia, 24 Maret 2021 [Olivier Hoslet / Pool / Anadolu Agency]

Washington, Jurnas.com - Gedung Putih mengatakan pada Senin (2/8), Israel bebas membuat keputusan yang dianggap tepatterhadap Iran setelah serangan terhadap sebuah kapal tanker yang dikelola Israel di lepas pantai Oman pekan lalu yang dituduhkan kepada Teheran.

Amerika Serikat (AS), Inggris dan Israel menyalahkan Iran atas serangan fatal terhadap kapal tanker minyak yang terkait dengan Israel. Iran membantah terlibat.

Gedung Putih menambahkan bahwa langkah-langkah Iran menimbulkan tantangan dan ancaman sehubungan dengan program nuklir yang tidak dibatasi. Di Washington pada Senin (2/8), Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan AS yakin, Iran melakukan serangan tersebut.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz juga mengatakan Senin bahwa dugaan serangan Iran terhadap kapal itu adalah "peningkatan eskalasi" permusuhan oleh Iran, dan menyerukan tindakan internasional.

Gantz berbicara kepada parlemen Israel, Knesset, dan mengatakan serangan pesawat tak berawak di Mercer Street yang menewaskan dua anggota awak  satu dari Inggris dan satu dari Rumania melanggar hukum internasional dan moralitas manusia.

Dia menuduh bahwa Iran berada di balik setidaknya lima serangan terhadap pelayaran internasional pada tahun lalu.

Meskipun tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, Iran dan sekutu milisinya telah menggunakan apa yang disebut drone bunuh diri dalam serangan sebelumnya. Wilayah tersebut telah mengalami peningkatan serangan terhadap kapal komersial setelah disintegrasi kesepakatan nuklir Iran pada 2018.

"Inilah tepatnya alasan mengapa kita harus bertindak sekarang melawan Iran, yang tidak hanya berjuang menuju senjata nuklir, tetapi juga membawa perlombaan senjata yang berbahaya dan bermaksud untuk mengacaukan Timur Tengah dengan milisi teroris yang dipersenjatai dengan ratusan drone di Iran, Yaman, Irak, dan negara-negara lain di kawasan itu," kata Gantz.

Dia menambahkan bahwa setiap perjanjian di masa depan antara kekuatan dunia dan Iran untuk mengendalikan program nuklirnya juga harus mengatasi agresi Iran di kawasan itu dan merugikan baik orang yang tidak bersalah maupun terhadap ekonomi global.

Dia juga mengatakan bahwa serangan itu bukan ancaman di masa depan, melainkan bahaya nyata dan langsung.

Selain komentarnya tentang Israel, juga dilaporkan oleh Al Arabiya, Blinken mengatakan AS melakukan kontak dekat dengan Israel, Inggris dan Rumania dan "akan ada tanggapan kolektif." Dia tidak menjelaskan lebih lanjut tentang apa tanggapan itu.

"Ini mengikuti pola serangan serupa oleh Iran, termasuk insiden masa lalu dengan drone peledak," katanya kepada wartawan di Departemen Luar Negeri.

"Tidak ada pembenaran untuk serangan terhadap kapal damai dalam misi komersial, aksi kenaikan air internasional merupakan ancaman langsung terhadap kebebasan navigasi dan perdagangan, merenggut nyawa pelaut yang tidak bersalah," sambungnya. (AFP/Arab News)

KEYWORD :

Israel Iran Amerika Serikat Pantai Oman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :