Sabtu, 20/04/2024 22:50 WIB

Surveyor Indonesia Target Pendapatan Rp1,4 Triliun Tahun Ini

Sedangkan target laba bersih sebesar Rp154,4 miliar yang berarti tumbuh sebesar 15,5 persen terhadap target laba bersih pada RKAP tahun 2020, atau 50,8 persen di atas realisasi laba bersih tahun 2020.

HUT ke-30 PT Surveyor Indonesia (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Utama Surveyor Indonesia, M. Haris Witjaksono menyebut target pendapatan PT Surveyor Indonesia pada 2021 sebesar Rp1,458 triliun, atau tumbuh 2,8 persen dari realisasi pendapatan pada 2020.

Sedangkan target laba bersih sebesar Rp154,4 miliar yang berarti tumbuh sebesar 15,5 persen terhadap target laba bersih pada RKAP tahun 2020, atau 50,8 persen di atas realisasi laba bersih tahun 2020.

"Kami merasa optimis pada 2021 ini kami akan lebih baik karena pada Semester 1 tahun ini, pendapatan kami sudah mencapai Rp670 miliar, naik 3,0 persen dibandingkan dengan pendapatan semester 1 pada 2020," terang Haris dalam peringatan HUT ke-30 PT Surveyor Indonesia pada Senin (2/8).

Laba bersih pada semester 1, lanjut Haris, telah mencapai Rp81 miliar, atau naik 61,2 persen dibandingkan dengan laba bersih semester 1 tahun 2020.

Sementara itu, dari sisi pangsa pasar berdasarkan hasil kajian KPMG, nilai pasar TIC PT Surveyor Indonesia pada 2020 di Indonesia adalah sebesar US$602,8 juta dengan average growth sebesar 5,6 persen per tahun. Dengan demikian, kata Haris, berdasarkan kondisi tersebut maka market share PT Surveyor Indonesia (Persero) pada 2020 mencapai nilai 17,14 persen.

Ia menambahkan bahwa pada 2021 PT Surveyor Indonesia akan mengembangkan target pasarnya melalui strategic partnerships di berbagai sektor usaha, yakni Information, Communication Technology (ICT) dan Lingkungan dan Agrikultur.

"Sektor Makanan, Kesehatan, Energi Baru Terbarukan (EBT), serta Infrastruktur Transportasi juga menjadi focus target pengembangan pangsa pasar kami," imbuh Haris.

Dalam perayaan HUT ke-30 secara daring dari Kantor Pusat PT Surveyor Indonesia (Surveyor Indonesia), Menteri BUMN Erick Thohir, dan sejumlah menteri lain turut memberikan ucapan selamat kepada PTSI. Bahkan, Menteri BUMN yakin Surveyor Indonesia bisa membantu holding jasa survey go global dan menjadi Top Five Market Leader di Asia Tenggara.

Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi/Kepala BPKM Bahlil Lahadalia serta Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

"Kami mengucapkan syukur alhamdulilah bahwa Surveyor Indonesia masih bisa menghasilkan pendapatan yang cukup signifikan di usia kami 30 tahun meski di tengah pandemi seperti sekarang," terang Haris.

Haris mengungkapkan, sampai dengan akhir 2020, Surveyor Indonesia memiliki pendapatan usaha sebesar Rp1.419 miliar atau 108,3 persen dari anggarannya sebesar Rp1.311 miliar. Sedangkan laba bersih pada 2020 mencapai Rp102 miliar atau 76,6 persen dari anggarannya sebesar Rp133 miliar.

Dia melanjutkan bahwa kontribusi terbesar datang dari sektor usaha jasa survei yaitu sebesar Rp480,1 miliar.

"Disusul oleh jasa inspeksi sebesar Rp398,7 miliar, jasa verifikasi sebesar Rp290,7 miliar, jasa konsultansi sebesar Rp163,452 miliar, jasa sertifikasi sebesar Rp 66,1 miliar dan jasa testing sebesar Rp 19,9 miliar," beber dia.

Dari persentase sektor usaha yaitu Sektor Migas & Sistem Pembangkit (41,1%), Sektor Penguatan Institusi & Kelembagaan (21,9%) Sektor Mineral & Batubara (19,5%) dan Sektor Infrastruktur (17,6%).

Meski begitu, Haris juga mengungkapkan bahwa pendapatan PT Surveyor Indonesia 2020 ini masih di bawah yang dicapai pada 2019.

"Kami mengalami penurunan sebesar 3,5% dari pendapatan 2019 yang mencapai Rp 1.471 triliun. Sementara laba bersih mengalami penurunan 36.9% yang pada 2019 laba bersih kami mencapai Rp162 miliar," tandas dia.

KEYWORD :

Surveyor Indonesia PTSI Target Pendapatan Laba Bersih Laporan Keuangan BUMN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :